Gidion memastikan bahwa rumah tersebut hanya dihuni oleh Hamka, NHF, AD, dan AQ.
Sejauh ini, kecil kemungkinan rumah tersebut dimasuki oleh orang asing karena tidak ada jejak orang lain di TKP.
"Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk, karena kondisi pintu tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri Hamka.
"Karena satu-satunya saksi yang sangat kami harapkan mumpuni adalah istrinya, tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tutur Gidion.
Waktu kematian berbeda
Menurut hasil otopsi sementara dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, waktu kematian Hamka dan AQ berbeda.
"Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah usia kematian sekitar 10 hari ke atas. Sementara itu, anak berada di usia kematiannya 3 hari. Jadi, ada perbedaan usia kematian," ucap Gidion.
Tak ada luka terbuka di jasad Hamka
Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka.
Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar