Gridhot.ID - Kasus penemuan jasad di Koja, Jakarta Utara hingga kini masih diselimuti misteri.
Diketahui Hamka dan anak bungsunya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sudah mulai membusuk di rumahnya di Koja.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, istri Hamka justru ditemukan masih dalam kondisi hidup namun lemas dan linglung.
Sementara anak sulung mereka ditemukan dalam kondisi lemas di kamar dan langsung dievakuasi oleh warga.
Kematian keduanya cukup misterius karena kondisi rumah kala itu dikunci dari dalam.
Sementara itu pihak Lurah Tugu Selatan, Sukarmin menjelaskan kalau keluarga Hamka tergolong sebagai keluarga mampu yang memiliki finansial yang baik.
"Kalau dilihat dari ekonominya, tergolong menengah ke atas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi," ungkap Sukarmin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Hal senada juga disampaikan Ketua RT 006 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Jumadi.
Jumadi berujar, berdasarkan pendataan dasawisma, keluarga AH tercatat sebagai keluarga berekonomi menengah ke atas. AH juga dikenal memiliki usaha travel umrah.
"Setahu saya keluarga AH adalah keluarga baik-baik, berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah (umrah). Finansialnya bagus," kata Jumadi.
"Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu," tutur Jumadi.
Teka-teki di balik kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya, AQ (2), di rumah mereka, Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023), belum terungkap.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, selain jasad Hamka dan AQ yang ditemukan sudah membusuk, di rumah dua lantai itu terdapat istri Hamka, NHF (32), dan anak sulungnya, AD (4), yang masih hidup.
Namun, NFH dan AD ditemukan dalam kondisi lemas dan linglung.
Oleh karena itu, keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit.
Rumah bak kapal pecah
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (30/10/2023), garis polisi terpasang di pagar berwarna abu-abu dan pintu di lantai dua rumah tersebut.
Di lantai dasar rumah terdapat mobil merek Chevrolet berwarna silver metalik dengan nomor polisi B 1507 UZY.
Selain itu, terdapat motor Yamaha Aerox warna biru tua dengan nomor polisi B 3331 UOA. Dua kendaraan tersebut dalam kondisi berdebu.
Sementara itu, garasi yang terletak di bagian depan lantai dasar dipenuhi sampah dan tanaman liar yang tumbuh.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan membenarkan bahwa kondisi di dalam rumah Hamka berantakan.
"Dari fisik yang kami temukan, kondisi TKP bisa dikatakan berantakan, kondisi rumahnya seperti tidak berpenghuni," ungkap Gidion saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin.
Kecil kemungkinan rumah dimasuki orang asing
Gidion memastikan bahwa rumah tersebut hanya dihuni oleh Hamka, NHF, AD, dan AQ.
Sejauh ini, kecil kemungkinan rumah tersebut dimasuki oleh orang asing karena tidak ada jejak orang lain di TKP.
"Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk, karena kondisi pintu tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Meski begitu, Gidion bersama jajarannya akan memastikan kembali temuan sementara tersebut kepada istri Hamka.
"Karena satu-satunya saksi yang sangat kami harapkan mumpuni adalah istrinya, tapi karena kondisi psikologisnya belum memungkinkan untuk pendalaman, maka tunggu. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," tutur Gidion.
Waktu kematian berbeda
Menurut hasil otopsi sementara dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, waktu kematian Hamka dan AQ berbeda.
"Usia kematian dari korban bapak-bapak tadi adalah usia kematian sekitar 10 hari ke atas. Sementara itu, anak berada di usia kematiannya 3 hari. Jadi, ada perbedaan usia kematian," ucap Gidion.
Tak ada luka terbuka di jasad Hamka
Berdasarkan pemeriksaan secara kasatmata, tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan pada tubuh Hamka.
Namun, polisi menemukan darah di sekitar jasad Hamka.
"Ini kemudian yang harus kami lakukan uji forensik yang lain, adalah histopatologi forensik dan toksikologi forensik," kata Gidion.
Menurut hasil pemeriksaan pada ponsel Hamka, ditemukan percakapan mendiang dengan keluarganya bahwa Hamka mengeluh sakit tenggorokan.
"Tetapi ini belum diketahui apakah signifikan (berkaitan) dengan kondisi pada waktu terakhir (Hamka) ditemukan (tak bernyawa)," tutur Gidion.
Luka lebam di tubuh AQ
Sementara itu, polisi menemukan luka lebam pada tubuh AQ.
Kini polisi masih menelusuri penyebab kematian AQ.
"Jadi, tidak tampak kasatmata luka terbuka ya. (Tapi) ada luka di bagian wajah, bagian kening, tapi itu yang harus kami uji forensik berikutnya untuk menguatkan," ujar Gidion.
Di sisi lain, polisi menemukan beberapa bercak darah yang menempel pada tubuh NFH.
Meski belum mengetahui darah tersebut milik siapa, Gidion memastikan bahwa bercak itu bukan darah NFH.
"Istrinya tidak ada luka. Ada beberapa bercak darah yang menempel di tubuhnya, tapi itu yang bukan luka dari istrinya. Darah itu (punya siapa), kami masih menunggu hasil forensiknya ya. Kami juga uji DNA," ungkap Gidion.
(*)