Hingga akhirnya warga menemukan jasad Hamka di lorong rumah yang hendak menuju ke kamar.
Posisi Hamka tertelungkup menutupi lantai lorong sehingga kondisi wajah dan tubuhnya tak terlihat jelas.
Warga dan Babinsa TNI akhirnya balik ke tempat istri Hamka dan bertanya soal meninggalnya korban.
Namun istri Hamka menjawab seperti kebingungan.
"Petugas bertanya ke istri korban, 'Kenapa kamu? Suami kamu meninggal, kenapa enggak lapor warga?' Dia (istri AH) hanya bilang, 'Anak saya, anak saya!' gitu saja. Enggak bisa ditanya-tanya," ujar Sugandi.
Warga kemudian mengecek lagi hingga akhirnya menemukan anak sulung Hamka dalam keadaan hidup di dalam kamar.
Anak sulung tersebut hendak dikeluarkan oleh keluarga korban tetapi tak bisa karena terhalang jasad Hamka.
Mereka tidak berani menggeser jasad Hamka.
"Anaknya di kamar. Itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluarkan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) enggak bisa melangkah barangkali," sebut Suhandi.
"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela," kata Sugandi.
Sementara itu anak kedua Hamka yang membusuk, Sugandi tak tahu percis dimana letak korban ditemukan.