Gridhot.ID - Pengakuan salah satu tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang belum ditahan, Arighi terus menuai sorotan.
Pasalnya, anak tiri Yosep Hidayah itu kekeh mengaku tak bisa menyetir meski dirinya memiliki SIM A.
Pengakuan ini diungkap Arighi di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, dikutip Rabu (15/11/2023).
"Ia benar saya punya SIM A, tapi saya sama sekali tak bisa nyetir, sama sekali juga belum pernah belajar nyetir atau bawa mobil," kata Arighi.
Arighi menjelaskan, ia memperoleh SIM A saat membuat SIM kolektif bersama adik dan ibunya.
"SIM A itu diperoleh saat buat SIM kolektif, itu salah cetak saja. Padahal daftarnya SIM C, kok jadinya SIM A," tandasnya.
Kini, pengakuan Arighi menjadi sorotan setelah beredar foto mobil parkir di depan rumahnya.
Mobil itu adalah mobil Suzuki Ignis berwarna putih, di kaca belakang mobil ada tulisan Agen BRI Link LORONG Cell.
Diduga kuat mobil itu adalah mobil tempat Arighi bekerja.
Namun, belum diketahui mobil itu milik siapa dan digunakan oleh siapa hingga terparkir di depan rumah Mimin, ibu dari Arighi dan Abi Aulia.
Mungkinkah mobil bertuliskan LorongCell tersebut dibawa oleh Arighi?
Seperti diketahui, Lorong Cell sendiri adalah nama sebuah counter Handphone dan accesoris tempat kerja Arighi.
Kesaksian tetangga
Sebelumnya, tetangga tempat Arighi bekerja, Dewi tidak menyangka jika pria yang ia kenal itu menjadi tersangka kasus Subang.
Menurut Dewi, Arighi berada di konter HP pada malam pembunuhan kasus Subang, tepatnya 17 Agustus 2023 pukul 23.00 WIB.
"Ada, pulang jam 11 (malam), soalnya dilihat dari jendela, ketemu lagi jam 8 pagi lagi jemur handuk," kata Dewi, dikutip dari YouTube Misteri Mbak Suci, Sabtu (4/11/2023).
Terkait sosok Arighi, Dewi menuturkan bahwa putra Mimin itu adalah sosok yang ramah.
"Kalau yang saya lihat sehari-hari ya enggak macem-macem orangnya, baik gitu, sama anak-anak saya baik," tuturnya.
Mengenai kasus Subang, Dewi tidak percaya Arighi terlibat dalam pembunuhan yang menewaskan ibu dan adik tirinya itu.
"Ah enggak mungkin lah sampai kaya gitu (membunuh) tega banget," ujarnya.
Menurut Dewi, keakraban Arighi dengan anak-anaknya menjadikan dirinya tidak percaya bahwa tetangganya itu turut andil dalam kasus pembunuhan.
Terlebih, Arighi dikenal sebagai sosok yang baik di kalangan tetangga tempatnya bekerja.
"Suami saya bilang, 'orang enggak macem-macem kok masa kaya gitu,' kalau dilihat ya baik" kata Dewi.
Sebut Arighi orang baik
Dalam wawancaranya, Dewi bahkan bersaksi bahwa Arighi adalah sosok yang baik.
Hal itu yang membuat Dewi tidak percaya jika Arighi terlibat dalam pembunuhan yang menewaskan Tuti dan Amalia.
Menanggapi hal itu, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan tidak menyangkal bahwa tersangka kasus Subang itu adalah orang baik.
"Kami tidak menyangkal itu," kata Achmad Taufan, dikutip dari kanal YouTube Heri Susanto, Selasa (14/11/2023).
"Karena dalam kasus Subang, para pelaku saya kira adalah orang baik, tetapi ini menyangkut ada kepentingan," lanjutnya.
Ia pun mencontohkan, Arighi dan Abi yang adalah anak dari tersangka kasus Subang lainnya, Mimin.
"Contoh misalnya Arighi dan Abi, ini menyangkut kepentingan ibunya yang notabenenya adalah istri muda Pak Yosep dan yang terbunuh adalah istri tuanya Pak Yosep," beber Achmad.
"Berarti kan ini ada kepentingan. Ketika ada kepentingan, saya yakin seorang anak sangat ingin membantu kepentingan ibunya," lanjutnya.
Menurut Achmad, para tersangka kasus Subang ini adalah orang baik yang khilaf sehingga melakukan tindakan kriminal.
"Kalau mereka orang jahat ya pasti hobi mereka adalah membunuh, tetapi ini kan tidak," ujar Achmad.
"Saya yakin mereka orang baik semua, hanya memang kekhilafan itu bisa terjadi kapan saja," sambungnya.
Achmad pun menduga bahwa motif utama di balik kasus Subang ini adalah konflik yayasan milik Yosep Hidayah.
"Ini masalah keluarga yang menurut saya sangat jelas dugaannya, bahwa akar masalah ini adalah di yayasan," kata Achmad.
"Jadi, siapa yang awalnya membuat yayasan, tanah milik siapa, sehingga memiliki kepentingannya apa, sebelum kejadian yayasan ini dikuasai oleh siapa, ini kan kita semua sudah bisa menganalisa," tandasnya.
Ragukan kesaksian Dewi
Ia juga meragukan kesaksian Dewi yang mengaku melihat Arighi ada di konter HP tempatnya bekerja pada malam terjadinya pembunuhan kasus Subang.
"Saya memohon kepada kepolisian untuk segera memastikan apakah kesaksian ibu itu benar adanya," ungkap Achmad.
"Karena kami melihat dan kami menduga bahwa yang disampaikan ibu ini menurut kami kok terlalu offside," lanjutnya.
Menurut Achmad, Dewi bisa saja tidak benar-benar melihat keberadaan Arighi di konter HP saat malam terjadinya pembunuhan.
"Kami tidak yakin ibu ini benar-benar melihat yang datang adalah Arighi, yang keluar adalah Arighi, yang buka rolling door itu adalah Arighi," ujarnya.
Ia mengaku khawatir, keterangan Dewi mengenai keberadaan Arighi itu adalah keterangan palsu.
"Ini perlu diperjelas, jangan sampai memberikan keterangan yang sebaliknya, artinya ini keterangan palsu," ungkap Achmad.
"Kalau dengar rolling door dibuka, sampaikan apa adanya, karena jangan sampai berita yang disampaikan ini hanya untuk meramaikan situasi," ujarnya.
Ia juga mempertanyakan apakah Dewi benar-benar melihat Arighi atau hanya sekadar mendengar rolling door itu terbuka kala itu.
"Apakah ibu ini tahu betul rolling door dibuka jam berapa, apakah ibu ini melihat langsung, yang membuka itu siapa, si Arighi Cs ini masuk ke dalam atau keluar?" katanya.
"Kalau tidak tahu ya saran saya untuk diklarifikasi, jangan sampai didalami penyidik tapi ternyata beritanya tidak seperti itu," sambungnya.
Ia pun berharap, tim penyidik bisa memeriksa Dewi dengan detail mengenai keterangannya yang sempat membuat heboh itu.
"Kami sudah menyampaikan kepada penyidik agar diperiksa dengan detail ibu ini, diperiksa benar-benar, kalau benar ya katakan sebenar-benarnya, kalau tidak benar ya mesti segera diklarifikasi," bebernya.
(*)