Harga wadah lebih mahal
Untuk kemasan makanan, Mary mengeklaim, wadah yang digunakan bukan untuk sekali pakai, melainkan bisa dipakai berulang kali.
Pada foto yang diunggah warganet di media sosial, menu berupa nasi putih dimasukkan ke wadah bening dengan tutup warna-warni dan kuah sup dibungkus plastik.
Mary mengatakan, harga wadah itu tentu lebih mahal dibanding memakai wadah sekali pakai dengan potensi penumpukan sampah.
"Untuk kudapan (PMT), kita tidak ingin Kota Depok menambah jumlah sampah, jadi kita pastikan jangan pakai wadah sekali pakai. Nanti timbunan sampah Kota Depok 9.882 sampah setiap harinya, mau seperti apa?" kata dia.
"Jadi mereka harus menyediakan dua wadah. Satu buat dipakai, kemudian besoknya pakai wadah yang baru, wadah lama dicuci ya. Jadi tidak menimbulkan sampah," imbuh dia.
Kemudian, setiap tujuh hari sekali, balita akan diberi paket makanan lengkap yang bukan hanya kudapan sebagaimana tahu kukus dan bola-bola kentang. Dengan demikian, butuh wadah yang lebih besar lagi.
Sudah sesuai pedoman
Mary juga mengatakan, PMT untuk balita itu sudah sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Satu lagi buku resep masakan keluarga terbitan dari Unicef dan buku resep makanan lokal dari Kemenkes. Jadi dua buku ini yang menjadi rujukan kami, Dinas Kesehatan dan puskesmas," jelas Mary.
Perihal menu tahu rebus dan otak-otak ini juga dijelaskan oleh Petugas Gizi Puskesmas Pengasinan, Anita Yuningsih.