Gridhot.ID - Terungkap ada 3 oknum polisi yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia.
Melansir dari TribunnewsBogor.com, tiga oknum polisi ini memiliki peran penting dalam pengungkapan kasus Subang.
Bahkan penyidik kini mendalami peran tiga polisi ini atas keterlibatannya dalam kasus Subang.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menerangakan, penyidikan memeriksa 5 orang yang secara sengaja masuk ke dalam Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Subang.
Lima orang ini masuk ke TKP satu hari setelah pembunuhan Tuti dan Amalia dengan melanggar prosedur.
"Pemeriksaan terhadap beberapa orang yang masuk ke TKP satu hari setelah kejadian, ada 5 orang yang masuk," kata Tompo.
Diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
Lima orang ini masuk ke TKP pada 19 Agustus 2021.
"Yang masuk ini tanpa prosedur dan tanpa sepengetahuan penyidik," katanya.
Tak sekadar masuk, lima orang ini bahkan melakukan tindakan yang menghambat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Menurut Kombes Ibrahim, lima orang ini melakukan pembersihan di dalam TKP.
"Di dalam TKP itu melakukan pembersihan, ini betul-betul bertentangan dengan penanganan suatu kasus yah, dimana tidak boleh dibersihkan TKP-nya. Ini sebaliknya malah 5 orang tersebut membersihkan TKP. Sedang kami lakukan pendalaman pemeriksaan," katanya.
Tompo menerangkan dari lima orang itu, tiga di antaranya merupakan polisi.
"Yang masuk membersihkan TKP ada keterlibatan polisi, salah satunya perwira, sedang kami lakukan pemeriksaan. Perwira satu orang, bintara dua orang," katanya.
Tiga polisi ini menurut Ibrahim, memiliki hubungan keluarga dengan tersangka kasus Subang, Yosep.
"Ketiga orang ini punya hubungan keluarga dengan tersangka," katanya.
Kini penyidik kasus Subang mendalami peran ketiga polisi soal kemungkinan adanya pelanggaran tindak pidana.
"Semua dilakukan pemeriksaan semuanya. Kami lakukan pemeriksaan apakah yang bersangkutan apa menyalahi prosedur, apakah mempunyai kesalahan sesuai disiplin atau kode etik polisi karena memang tidak sesuai prosedur atau tidak tepat sebagai polisi yang proporsional, atau yang bersangkutan melanggar pidana," tukas Ibrahim.
Sementara itu Mulyana, adik kandung Yosep, pernah bercerita soal tindakannya masuk ke dalam TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Kata Mulyana, hal ini bermula saat mereka berada di Polsek Jalancagak ada polisi yang memberi informasi soal kucing peliharaan Amalia di dalam rumah.
"Petugas mengatakan 'kasihan itu kucing belum dikasih makan'. Diantar sama petugas, kalau saya satu mobil hitam dengan pak Aep kalau nggak salah," jelas Mulyana dikutip dari kanal YouTube Indra Zainal.
"Kalau pak Yosep sama Yoris, Arif dan si Bang Gede, 4 orang," tambah Mulyana.
Sesampainya di TKP, kata Mulyana, masih banyak petugas yang berjaga.
Ia mengaku ketika sedang menunggu di luar, ada yang memanggil untuk masuk ke dalam TKP.
"Saat nunggu di luar ada yang manggil-manggil, 'Kang Mul hayu atuh masuk', 'Ah embung ah teu kuat ningalina'. Setengah dipaksa saya masuk. Di dalam hanya, dengan kucing nggak ketemu, yang ambil kucing teman saya si Bang Gede," kata Mulyana.
Menurut Mulyana, Yosep dan Yoris menunggu di luar, tepatnya di belakang mobil Yaris kuning milik Amalia.
"Setahu saya di luar Yosep itu nggak masuk, malah ngobrol di luar sama Yoris di belakang mobil Yaris," kata Mulyana.
Mulyana memiliki anak bernama Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul, Baur Humas Polres Subang.
Arif memiliki istri bernama Windy Delasari.
Briptu Arif keponakan Yosep bercerita pada pukul 17.00 WIB, 19 Agustus 2021, ada penyidik Polres Subang mengobrol dengan keluarganya di Polsek Jalancagak.
"Kebetulan saya pun di sana. Ada Yosep, Yoris, Mulyana, dan ada Mas G dan kerabat juga Saudara A," kata Arif diwawancara TribunJabar.id, Sabtu (4/11/2023).
Senada dengan Mulyana, Arif mengatakan pihaknya diminta mengambil kucing peliharaan Amalia.
"Takut mati. Dan mobil Yaris saat itu mereka bilang nggak ada keterkaitannya. Semua yang mendengar, setuju," kata Arif.
Kata Arif, Kades Jalancagak Indra Zainal pun ada di lokasi kejadian.
"Pak Kades Jalancagak juga ada kok saat itu," kata Arif keponakan Yosep.
(*)