"Dan ada kecurigaan bahwa ada alat bukti yang dipakai untuk eksekusi itu ditaruh di atas plafon itu. Ini dugaan kami," kata Taufan.
Melanjutkan uraian di tanggal 19 Agustus dua tahun lalu, Taufan curiga dengan dua kejadian.
Pertama, Taufan heran dengan aksi Banpol yang menyuruh Danu membersihkan bak mandi usai kejadian.
Seperti diketahui, gara-gara aksi tersebut, Banpol itu kini diperiksa Polda Jabar.
Bahkan sang Banpol turut dicurigai terlibat dalam lambannya pengusutan kasus Subang.
"Tanggal 19 itu ada kejadian yang krusial, pertama siang-siang Banpol datang ke sana, Banpol membawa kunci tiba-tiba panggil Danu. Danu disuruh menguras bak mandi. Itu ketika Danu nguras (bak mandi) itu ditemukan cutter sama gunting, itu Danu ngasih tahu Banpol, dia langsung telepon Kanit Jatanras," ujar Taufan.
Tak cuma bingung dengan alasan Banpol menyuruh Danu, Taufan juga heran dengan momen pra rekonstruksi.
Ternyata saat pra rekonstruksi beberapa waktu lalu, tidak ada adegan di bak mandi.
Padahal kejadian itu diakui Danu benar adanya.
"Tapi pada saat pra rekonstruksi, tidak ada satu adegan pun yang menggunakan bak kamar mandi. Jadi Danu saat sebelum pulang, memang Danu melihat kedua orang (Arighi dan Abi) ini ngacak-ngacak semua ruangan dihamburkan," akui Taufan.
Adapun adegan yang dilakukan para tersangka dan pemeran penggantinya adalah momen saat para korban yakni Tuti dan Amalia dimandikan di kamar mandi, bukan bak mandi.