GridHot.ID - Penemuan mayat ayah dan anak di Koja sempat menggembarkan warga.
Sebagaimana diketahui, pria bernama Hamka (50) dan anak bungsunya AQ (2) ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di wilayah Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10/2023).
Di dalam rumah yang sama, istri Hamka yakni Nur Hikmah Fujiyati (32) ditemukan dalam kondisi hidup tapi lemas. Selain Nur Hikmah, sang anak sulung AD yang berusia 4 tahun juga ditemukan dalam kondisi hidup.
Situasi tersebut menyisakan misteri mengingat Nur Hikmah yang sama sekali tak meminta pertolongan kepada warga saat suami dan anaknya meninggal dunia. Ia juga tak melaporkan tewasnya suami dan anaknya.
Tiga pekan berlalu, alasan Nur Hikmah tak melakukan apa-apa saat sang suami dan anak bungsunya tewas akhirnya terjawab.
Melansir TribunJakarta.com,Nur Hikmah sudah bisa berbicara normal seiring kondisi fisik dan psikisnya yang membaik usai menjalani tiga pekan perawatan intensif.
Dia pun mengungkapkan apa yang terjadi saat suaminya, Hamka, tiba-tiba tewas di dalam rumah, disusul anak bungsunya AQ yang masih berusia 2 tahun mengembuskan napas terakhir.
Setelah tiga pekan penanganan intensif, Nur Hikmah mulai pulih.
Secara fisik maupun psikis, ibu dua anak itu sudah bisa memberikan keterangan kepada polisi.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi sempat menduga Hamka tewas sejak 10 hari sebelum ditemukan, atau pada 18 Oktober 2023. Sedangkan AQ tewas tiga hari sebelum ditemukan.
Namun, kepada polisi, Nur Hikmah mengaku ingat, suaminya tewas pada Jumat (20/10/2023).
Saat itu, Hamka sudah pakai baju koko untuk salat Jumat.
Setelah mengambil air wudhu, Hamka jatuh di dekat kamar mandi hingga meninggal dunia.
"Kalau dari ceritanya Nur Hikmah meninggalnya kurang lebih tanggal 20 Oktober," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawandi Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (18/11/2023) malam.
"Saat itu kondisi sakit, tiba-tiba jatuh setelah mengambil air wudhu. Dia akan salat Jumat sudah menggunakan baju koko seperti yang pertama kali ditemukan," sambungnya.
Alasan Tidak Minta Tolong Warga
Nur Hikmah sudah berusaha menolong suaminya saat meregang nyawa.
Saat itu kondisi Hamka tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari telinganya.
Nur Hikmah mengaku dalam kondisi sakit.
Jadi, alasan Nur Hikmah tidak meminta tolong warga setelah suaminya tewas bukan karena tidak mau, melainkan tidak berdaya.
"Bukan tidak melapor, dia berusaha untuk melapor tapi dia tidak kuat tenaga untuk melakukan itu karena kondisinya juga memang sakit," kata Gidion mengungkapkan pengakuan Nur Hikmah.
Nur Hikmah juga mengaku sendiri bahwa dirinya stres sampai tak bisa berbuat apa-apa bahkan keluar rumah sekalipun.
"Lalu kenapa Nur Hikmah tidak mencari bantuan keluar rumah? Karena memang kondisinya juga stres dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa berbuat lebih," jelasnya.
Sementara itu, anak Nur Hikmah, AQ meninggal di dalam kamar yang pintunya terkunci dari dalam.
Diduga kuat AQ meninggal karena kelaparan.
Dalam kondisi stres dan sakit, Nur Hikmah juga tidak mampu berbuat apa-apa.
Sempat Beri Jawaban Membingungkan
Jawaban Nur Hikmah kali ini berbeda sama sekali dengan saat warga mendobrak rumahnya.
Saat itu, warga bersama Babinsa setempat yang mencari-cari Hamka bertanya kepada Nur Hikmah.
Namun jawabannya seperti melantur.
Anggota Babinsa Kelurahan Tugu Selatan, Serda Bambang Dwi mengatakan sebelum menemukan jasad ayah dan anaknya pada 28 Oktober tersebut, ia terlebih dahulu bertemu dengan Nur Hikmah.
"Akhirnya saya dobrak dengan warga, setelah saya dobrak ternyata di ruang tamu itu ada istrinya lagi duduk nyantai di sofa," ucap Bambang.
Bambang mencoba memanggil Nur Hikmah supaya mendekat, namun wanita itu terus terdiam dan enggan beranjak dari sofa.
Lalu saat ditanya oleh Bambang, Nur Hikmah justru mengurai pernyataan aneh.
"Saya tanya bapak mana, anak mana, dia (Hikmah) bilangnya 'lagi pada keluar'," kata Bambang. (*)