Irjen Mathius Fakhiri menuturkan, pembantaian pekerja bangunan Puskesmas Beoga Barat diketahui setelah seorang warga melapor ke Koramil setempat sekira pukul 16.30 WIT.
Saksi melaporkan adanya aksi penyerangan oleh KKB terhadap pekerja bangunan pada pukul 15.00 WIT.
Selanjutnya, Danramil 1717-03/Beoga beserta anggota Polsek Beoga dan prajurit Pos Beoga Satgas YR 300, dan Brimob Den A Kota Raja, menjemput warga yang mengevakuasi para korban.
"Sekira pukul 18.00 WIT, rombongan evakuasi korban penyerangan tiba di Puskesmas Beoga dengan membawa tiga jenazah dan dua korban selamat," ungkap Fakhiri.
Sebelum kejadian, Kapolres Puncak sudah memerintahkan Kapolsek Beoga untuk memperingatkan pihak perusahaan agar mereka menghentikan sementara pekerjaan tersebut.
"Kapolsek sudah meminta pihak perusahaan untuk menarik para pekerja karena ada potensi gangguan keamanan, tetapi imbauan tersebut tidak dihiraukan," bebernya.
Fakhiri memastikan, personel Satgas Damai Cartenz akan segera terjun ke Beoga untuk memburu para pelaku.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengakui petugas mendapatkan kabar bahwa ada korban meninggal dalam peristiwa tersebut.
Sayangnya, jaringan telekomunikasi yang minim di Beoga menjadi kendala petugas untuk memastikan ada tidaknya korban jiwa.
Dia menyebut hanya ada beberapa aparat kepolisian di Beoga.
"Kalau Polsek itu isnya cuma tiga sampai lima orang saja, yang banyak di situ Satgas dari TNI," kata dia.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun papua |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar