Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Misteri Kematian 4 Bocah di Jagakarsa, Diduga Dihabisi Ayah Sendiri, Psikolog Forensik Singgung Tanda Suicide Epidemic

Siti Nur Qasanah - Kamis, 07 Desember 2023 | 17:25
Misteri penyebab kematian empat bocah di Jagakarsa.
Tribun Jakarta/Annas dan Kompas.com/Dzaky Nur Cahyo

Misteri penyebab kematian empat bocah di Jagakarsa.

Baca Juga: Siswi SMK di Kota Medan Meninggal Dunia usai Dirudapksa, Ayah Korban Langsung Syok Lihat Kondisi Putrinya yang Seperti Ini

"Kita lakukan pemeriksaan seperti biasa lalu kita laporkan (hasil pemeriksaan ke penyidik)," ujarnya.

Guna membantu jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap kasus, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati sudah melakukan pemeriksaan awal di lokasi korban ditemukan.

Kini keempat jenazah sudah berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi, dan pemeriksaan lebih lanjut memastikan penyebab kematian.

"Kita mencari sebab kematian, mencari ada luka-luka atau enggak. Kan sudah membusuk, itu kekerasan atau bukan kita enggak tahu," tuturnya.

Suicide epidemic

Melansir Kompas TV, psikolog forensik Reza Indragiri menjelaskan bahwa kasus di Jagakarsa tersebut menjadi salah satu bentuk wabah bunuh diri atausuicide epidemicyang berkaitan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Diketahui, P juga diduga menganiaya sang istri, D, pada Sabtu (2/12/2023). Ia melakukan kekerasan hingga D dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka di kepala.

"Saya tidak bermaksud mendramatisasi. Tapi sebagaimana yang saya sering kemukakan belakangan ini, saya was-was kita sedang berhadapan dengan tanda-tandasuicide epidemic. Dalam kasus ini, pelaku sepertinya juga mencoba bunuh diri, tapi gagal. Apa pun itu, bunuh diri sudah menjadi aksi," kata Reza, Kamis (7/12/2023).

"Dengan asumsi ini merupakan satu kasus yang menandaisuicide epidemic, dan bertalian dengan KDRT,” sambungnya.

Ia mendorong pihak berwajib untuk memeriksa kondisi mental P, termasuk kemungkinan adanya potensi kecanduan obat-obatan adiktif yang membuat P tega melakukan kekerasan.

Menurutnya, jika kasus ini ditangani dengan upayapunitiveatau menghukum berupa pemenjaraan, maka tidak serta-merta dapat menyelesaikan permasalahan serupa.

Source :Wartakotalive.comTribunnewsBogor.comKompas TV

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x