Terlihat pula sejumlah anggota Inafis berpakaian rompi hitam turut berada di lokasi.
Dilansir dari Kompas.com, AMW (35), terduga pembunuh kekasihnya sendiri berinisial JS (25) di sebuah kontrakan di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, terakhir terlihat tetangga pada Minggu (3/12/2023).
"Terakhir ketemu itu hari Minggu lalu. Setelah itu enggak kelihatan lagi," ujar Lia (28), anak pemilik kontrakan saat dijumpai Kompas.com pada Sabtu (9/12/2023).
Penyewa kontrakan lainnya juga mengungkapkan hal senada kepada Lia. Itu pun, tetangga hanya bertemu dengan AMW, bukan JS.
Dalam pertemuan itu, AMW mengaku, JS yang diakuinya sebagai istri padahal kekasih itu sedang sakit, sehingga tidak kunjung keluar rumah.
"Dia (AMW) ngakunya, istrinya (JS) sakit. Dia beli obat kayak obatnya sakit kepala, teh. Makanya kami kira beneran sakit," ujar Lia.
Setelah pertemuan itu, AMW tidak terlihat lagi hingga jasad JS akhirnya ditemukan dalam kondisi mulut, tangan, serta kaki terlakban di dalam kontrakan, Jumat (8/12/2023) sore.
"Enggak ada (terlihat AMW di TKP), hanya mayat (JS) saja," ujar Lia.
Informasi ini menguatkan dugaan bahwa AMW melarikan diri setelah membunuh JS. Sebab, hasil otopsi menunjukkan, JS diduga kuat menghembuskan napas terakhir sekitar empat-lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
Sabtu, penyidik Polda Metro Jaya menangkap AMW di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Iya sudah (ditangkap) di Tasik," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.
Polisi masih menyelidiki hubungan pelaku serta korban yang tinggal bersama di kontrakan Kampung Citarik.
"Yang jelas bukan suami-istri, kedekatan masih didalami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, korban diduga meninggal dunia karena diracun.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penyidik Polres Bekasi.
"Menurut penyidik, kalau pacarnya (JS) itu diracun," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu (9/12/2023).
Namun, Hariyanto belum dapat memastikan jenis racun yang diduga menjadi penyebab kematian JS.
Saat ini, dokter forensik RS Polri Kramatjati sudah mengirimkan sampel toksikologi JS ke Puslabfor Polri. (*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar