Gridhot.ID - PT Dirgantara Indonesia (Persero) kini sedang menjadi sorotan.
Pasalnya, Dirgantara Indonesia disebut-sebut hanya sanggup membayar gaji karyawannya dengan cara dicicil.
Perusahaan pelat merah tersebut padahal baru saja mendapatkan pesanan TNI AU.
Dikutip Gridhot dari Antara, PT Dirgantara Indonesia baru saja membuatkan pesawat NC-212i sebanyak lima buah.
Kelima pesawat tersebut diketahui dipesan langsung oleh Kementerian Pertahanan untuk TNI AU.
Satu pesawat sudah dikirimkan dan diresmikan di Base Ops Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Sementara tiga pesawat lainnya dijadwalkan bakal rampung pada tahun 2024.
Satu unit sisanya akan selesai pada tahun 2025.
Meski baru saja mendapatkan pesanan istimewa, namun ternyata keuangan PT Dirgantara Indonesia masih kurang baik.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Menteri BUMN Erick Thohir menanggapai soal pembayaran gaji karyawan di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dikabarkan dicicil, alias tidak sepenuhnya dibayar.
Adapun, perusahaan pelat merah yang dimaksud yakni PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku akan membahas hal tersebut bersama jajarannya, termasuk dengan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
"Ini mau rapat sama Pak Tiko. Pak Tiko lagi nungguin saya," ungkap Erick saat ditanya wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/12/2023).
"Ini saya baru meeting (membahas keuangan PTDI)" sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, PTDI merupakan perusahaan yang bergerak di industri pesawat, yang termasuk ke dalam industri pertahanan.
Adapun, arus kas industri pertahanan cukup rumit. Hal ini dikarenakan proses pembuatan produk dan penjualannya cukup panjang.
"PTDI itu kan kita tahu bahwa industri militer itu industri yang agak panjang. satu helikopter misalnya atau pesawat itu panjang penjualannya dan sebagainya panjang," papar Arya.
"Jadi ada yang pendapatan mereka terhambat, tapi sih kalau menurut manajmennya direksinya mereka harapkan Desember ini selesai," bebernya.
Kronologi telat bayar
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia dikabarkan terlambat membayar upah para karyawannya.
Adapun keterlambatan pembayaran upah atau gaji tersiar melalui sepucuk surat edaran manajemen.
Berikut isi lengkap surat edaran yang dimaksud.
SURAT EDARAN DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA Nomor: SE/0281030.02/K00000/PTD/12/2023 tentang KEKURANGAN PEMBAYARAN GAJI BULAN NOVEMBER 2023
1. Referensi Surat Edaran Direksi PT Dirgantara Indonesia Nomor: SE/024/ 030.02/KU0000/PTD/11/2023 tanggal 23 November 2023 tentang Pembayaran Gaji Bulan November 2023.
2. Dengan ini kami sampaikan kepada seluruh Karyawan, bahwa penjualan persediaan material tidak terpakai (dead stock) dan penerimaan uang muka dari Customer yang dialokasikan/digunakan sebagai sumber pembayaran gaji sampai dengan saat ini masih berproses, sehingga pada hari Jumat tanggal 15 Desember 2023 yang direncanakan akan dilakukan pelunasan pembayaran gaji bulan November 2023 sesuai referensi di atas, dengan sangat terpaksa baru dapat dibayarkan maksimal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) untuk masing-masing Karyawan.
3. Kekurangan pembayaran gaji bulan November 2023 akan dibayarkan selambat- lambatnya pada hari Jumat tanggal 22 Desember 2023.
4. Kami atas nama Direksi dan Manajemen PT Dirgantara Indonesia, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh Karyawan atas tertundanya pelunasan pembayaran gaji bulan November 2023 ini dan kepada seluruh Karyawan agar senantiasa menjaga suasana kerja yang kondusif dan produktif.
5. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di Pada tanggal Bandung 15 12.2023
DIREKSI PT DIRGANTARA INDONESIA DIREKTUR KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO DAN SDM, WILDAN ARIEF
(*)