Gridhot.ID - Viral di sosial media terkait pembunuhan yang dilakukan seorang sekuriti Basarnas terhadap rekan kerjanya sendiri.
Kejadian pembunuhan tersebut diketahui terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat.
Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, rekaman CCTV saat pembunuhan terjadi bahkan sempat viral di sosial media.
Korban bernama Zulkarnain (40) tak terselamatkan akibat serangan tersebut.
Pelaku diketahui berinisial RM (23).
Berdasarkan rekaman CCTV, korban awalnya sedang duduk di kursi dan bermain gitar dengan santai di depan pos jaga halaman Kantor Basarnas Mamuju, Jl Poros Kalukku, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju.
Korban bermain gitar di lokasi tersebut pada sore hari pukul 15.00 WITA.
Pelaku awalnya mengajak ngobrol korban berdua di pos.
Namun tiba-tiba pelaku langsung melancarkan aksinya dengan menikam korban dari belakang.
Diketahui pelaku menikam korban sebanyak 32 kali hingga membuat Zulkarnain bersimbah darah di lokasi Dalam rekaman yang beredar, pelaku bak gelap mata memperlakukan korban bukan selayaknya manusia.
"Awalnya pelaku dan korban sedang ngobrol berdua di pos. Namun tiba-tiba pelaku ini datang dari belakang menikam korban yang sedang duduk main gitar," ungkap Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin.
Pelaku juga langsung kabur usai melakukan aksi kejinya tersebut.
Pelaku kabur ke arah Utara Mamuju Tengah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pihak kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan pengejaran.
Belum ada 24 jam, pelaku berhasil diringkus oleh polisi.
Pelaku diketahui langsung diamankan di Polresta Mamuju.
"Kurang dari 24 jam pelaku penikaman sudah ditangkap dan saat ini berada di Polresta Mamuju," jelasnya.
Saat ditanya oleh pihak kepolisian, pelaku akhirnya mengakui alasannya melakukan pembunuhan kejam tersebut.
Pelaku mengaku kalau dirinya sudah muak sering disuruh-suruh oleh korban yang merupakan seniornya.
Menurut pelaku, apa yang diperintahkan kepadanya sudah terlalu berlebihan sehingga emosinya tidak bisa ditahan.
"Jadi pelaku ini emosi kepada korban, karena selalu di suruh-suruh seniornya (korban) dan itu terlalu berlebihan. Pelaku emosi hingga menikam," sebutnya.
(*)