Pelaku nekat membunuh Rosidah dan anaknya, Ahmad Fauzi secara sadis.
“Ya motifnya karena pelaku ingin keluarga besar Rosidah ini mati. Tujuannya, ketika Rosidah mati, otomatis usahanya juga akan mati. Nah, kematian bisnis Rosidah ini, membuka peluang bisnisnya berkembang,” kata AKP Rudy Hidajanto, Minggu (31/12/2023).
Menurut AKP Rudy Hidajanto, pelaku dan istrinya memiliki bisnis sembako kecil-kecilan.
Pelaku ingin bisnisnya maju seperti korban. Hingga akhirnya, ia kepikiran untuk menghabisi nyawa dan bisnis korban.
“Pelaku merencanakan pembunuhan ini selama dua bulan sebelum hari penghabisan. Sebenarnya, dilakukan dua hari yang lalu, tapi, karena ada kendala, dia akhirnya menghabisi korban Sabtu (30/12/2023) kemarin,” papar dia.
Disampaikan AKP Rudy Hidajanto, asumsi pelaku, ketika korban dan keluarganya meninggal, otomatis bisnisnya hancur. Dan itu membuka pintu bisnis sembakonya terbuka lebar, karena sudah tidak ada saingannya lagi.
“Pelaku ini menyelinap ke rumah korban sejak Sabtu subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Dia mulai menghabisi korban. Caranya, memukul korban dengan benda tumpul seperti pompa angin dan beberapa barang lainnya,” jelasnya.
Rosidah dan anaknya, Ahmad Fauzi dibunuh pelaku.
Namun anak perempuan korban berhasil melawan pelaku.
Sekalipun, anak perempuan korban ini sempat dicekik, dan kepalanya dibentur-benturkan ke tembok.
“Anak korban perempuan ini terluka, tapi berhasil meminta bantuan kekasihnya. Sehingga, kekasihnya datang bersama warga dan berhasil menyelamatkannya, termasuk menangkap pelaku,” ujarnya.