“Meski ibu (korban) mengetahui bahwa Hifni sering dipalak oleh pelaku, ponselnya sering digadaikan oleh pelaku. Malahan sekarang motornya digadaikan oleh pelaku,” jelas Mat Wafa.
Ia menambahkan, korban Hifni terakhir kali berpamitan untuk berangkat sekolah pada Kamis (4/1/2024) pagi.
Korban yang masih duduk di kelas II awalnya memang memilih tinggal di rumah kos, tetapi belakangan sering pulang selepas sekolah.
“Saat terakhir berpamitan, korban memang tidak membawa ponsel. Kami resah setelah beberapa hari tidak pulang, keberadaannya tidak diketahui hingga kami mendengar informasi pada Sabtu malam bahwa ada penemuan mayat,” katanya.
Kedua pelaku kini dilaporkan mendekam di ruang tahanan Polres Bangkalan.
(*)
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Jatim |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar