GridHot.ID - Anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah, Fadl Abu Thalib mengungkap informasi soal tentara bayaran yang didukung UEA.
Fadl Abu Thalib mengatakan kelompok tentara bayaran yang didukung UEA tengah merencanakan serangan sembari menyamar dengan menargetkan kapal-kapal komersil di Laut Merah; meski kapal komersil itu tidak terkait dengan Israel.
Serangan kelompok tentara bayaran yang didukung UEA tentu saja berbeda dengan serangan kelompok Houthi dari Yaman yang hanya menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Isarel.
Melansir The Cradle, tentara bayaran yang didukung UEA sedang bersiap melakukan serangan menyamar atau istilah militernya 'False Flag' terhadap kapal komersil yang tidak terkait Isarel dengan tujuan agar Houthi yang dituduh melakukannya.
Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong militerisasi AS lebih lanjut ke Laut Merah.
"UEA, melalui tentara bayarannya di Yaman, membuat pengaturan untuk menargetkan kapal-kapal komersial yang tidak ditujukan untuk entitas Zionis," kata Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah, pada Selasa (9/1/2024).
"Abu Dhabi dan perwakilannya ingin mencampuradukkan situasi dan memberikan pembenaran kepada Amerika untuk melakukan militerisasi di Laut Merah," tambahnya.
"Tetapi kami mengatakan bahwa perilaku tercela mereka akan terungkap, karena operasi kami di Laut Merah dan Laut Arab memiliki tujuan yang spesifik dan jelas," lanjutnya.
Untuk diketahui, Ansarallah dan Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan banyak operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait atau menuju Israel.
Serangan-serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza dan perlawanan Palestina, dan bertujuan untuk mencegah barang-barang mencapai pelabuhan-pelabuhan Israel selama akses Gaza terhadap bantuan terhambat.