GridHot.ID - Belakangan ini tengah ramai dibahas sosok pemuda Nganjuk yang bekerja di Jepang.
Bukan tanpa alasan ia mendadak ramai diperbincangkan.
Rupanya ia baru saja dinobatkan sebagai pria tampan di Jepang atau yang biasa disebut dengan ikemen.
Melansir Tribunstyle.com, ini sosok Febbryan Kurnia Pratama alias Bri dinobatkan sebagai pria tampan di Jepang atau Ikemen.
Bri diketahui sudah 4,5 tahun tinggal di Jepang, tepatnya di Miyazaki. Ia merupakan seorang peserta magang perikanan yang bertugas sebagai pemukat ikan.
Terkait cita-cita, pemuda asal Nganjuk itu mengaku ingin menjadi kepala desa ketika pulang ke Indonesia.
1 dari 6 WNI peserta magang perikanan Indonesia, Febbryan Kurnia Pratama (26) berhasil dinobatkan sebagai Ikemen atau pria tampan di Jepang, Sabtu (13/1/2024) lalu.
Pria itu rupanya memiliki cita-cita ingin menjadi kepala desa.
"Saya mau pulang nantinya ke Indonesia dan bercita-cita menjadi kepala desa," papar Bri, panggilan akrab saat kompetisi ikemen Jepang minggu lalu khusus kepada Tribunnews.com Selasa (16/1/2024).
Bri kini diketahui sudah 4,5 tahun lamanya berada di Miyazaki Jepang menjadi pemukat ikan di sana.
"Direkrut oleh orang Jepang yang datang ke sekolah lalu belajar bahasa Jepang di Tangerang dan sekitar 30 orang diterima bekerja di Jepang termasuk saya ditempatkan di Miyazaki," paparnya lagi.
Menurut Direktur Nichinan City Nango Fisheries Association Women's Division, Akemi Sakimura, hampir 100 orang pemagang Indonesia ada di Miyazaki saat ini.
"Saat kontrak saya habis, saya dipanggil lagi sama bos untuk kembali ke Miyazaki, ya saya kembali lagi. Semua diuruskan oleh bos Jepang saya dengan baik untuk kehidupan di sini," lanjut Bri lagi.
Mengaku belum punya pacar saat ini, Bri mengakui gadis Jepang memang memiliki paras cantik.
"Yang pasti kalau memungkinkan nantinya cita-cita saya mau jadi Kepala Desa sepulang ke Indonesia. Itu dulu fokus saya untuk masa depan," lanjutnya lagi.
Bri mengaku sering diminta membuat masakan Indonesia selama berlayar dua-tiga hari di tengah laut.
"Orang Jepang juga makan makanan buatan saya ala Indonesia dengan bahan-bahan yang ada di kapal. Alhamdullillah mereka suka juga."
Bri mengaku tak ada masalah dalam makanan, terlebih karena ia memasak sendiri dan makanan yang sering dilahapnya adalah makanan laut seiring tugasnya menangkap ikan di laut.
Bri pun berharap dengan adanya kompetisi pertama kali mengenai Ikemen (pemuda tampan) minggu lalu itu, semakin orang tertarik untuk ke daerahnya di Miyazaki, pun semakin banyak yang tertarik ke bidang perikanan di sana.
Lebih dari 400 anggota masyarakat ikut memilih para ikemen Jepang dan Indonesia sebagai peserta dan ternyata ikemen Jepang yang menjadi juara.
Sementara itu, Bri mendapatkan predikat hadiah khusus, yakni paling tampan di antara 6 pria Indonesia lainnya yang juga sebagai peserta lomba.
Dilansir dari tribunnews.com, seorang pemagang bidang perikanan yang dikenal dengan nama Bri (26) mendapat penghargaan khusus.
Ia dinobatkan sebagai Ikemen Perikanan Koperasi Perikanan Nango di Kota Nichinan, Prefektur Miyazaki, Jepang, Sabtu (13/1/2024).
"Pemagang Indonesia pada malu-malu ya, mungkin sama seperti orang Jepang yang juga malu-malu untuk tampil sebagai ikemen," kata Akemi Sakimura, Direktur Nichinan City Nango Fisheries Association Women's Division khusus kepada Tribunnews.com, Senin (15/1/2024).
Istilah Ikemen ini digunakan untuk merujuk pada pria tampan yang ditampilkan dalam budaya pop Jepang.
Bri adalah salah satu dari 6 pemagang perikanan Indonesia yang mengikuti kompetisi ikemen di Miyazaki Jepang.
Lima peserta lain asal Indonesia, yakni Adi (21), Seti (24), Irsan (24), Nur Hasan (24) dan Yaku (20).
Pengundian diumumkan pada tanggal 13 Januari 2024 lalu di Stasiun Minato Metsuki.
Kegiatan ini merupakan salah satu inisiatif unik untuk meningkatkan industri perikanan oleh Koperasi Perikanan Nango di Kota Nichinan, Prefektur Miyazaki, Jepang.
Kotak suara didirikan di tiga lokasi, termasuk "Minato no Eki Metsuki", dan suara diterima hingga tanggal 12 Januari 2024 dengan jumlah lebih dari 400 suara.
"Saya pikir itu bagus, dan saya pikir itu nelayan yang tampan perlu dicari untuk meningkatkan daya tarik bidang perikanan dan dapat menumbuhkembangkan daerah yang bersangkutan jadi perhatian banyak orang nantinya," ungkap seorang warga Miyazaki, Takeuchi kepada Tribunnews.com.
"Saya akan senang jika pelabuhan makmur dan banyak orang datang, dan saya berharap para nelayan akan bersemangat dan melakukan yang terbaik," kata dia.
Ada 19 nelayan berusia antara 19 hingga 60 tahun yang ikut dalam ajang Ikemen ini.
"Saya tidak berpikir saya akan menang karena saya tidak tampan, tetapi saya akan senang jika saya melakukannya," kata seorang pemagang nelayan Indonesia dengan nama samaran Yaku.
Direktur Nichinan City Nango Fisheries Association Women's Division, Akemi Sakimura mengatakan pihaknya percaya bahwa para nelayan adalah pemain utama Pelabuhan Perikanan Nango.
"Karena saya tidak memiliki banyak kesempatan untuk melihat wajah mereka, saya ingin mereka memahami bahwa masa depan Koperasi Perikanan Nango cerah sehingga dapat bekerja dengan lebih baik lagi nantinya," kata dia.
Apa itu Ikemen
Istilah ikemen (bahasa Jepang: イケメン) (terkadang juga ditulis dengan bercanda "EK面") adalah neologisme portmanteau yang berasal dari kata Jepang ikeru (いける) atau iketeru dan menzu (メンズ).
Ikeru dan iketeru berarti "keren", "baik" dan "menyenangkan", sedangkan menzu adalah Jepangisasi dari "laki-laki".
Istilah ini digunakan untuk merujuk pada pria tampan yang ditampilkan dalam budaya pop Jepang.
Ikemen biasanya dicirikan sebagai individu yang berpakaian mentereng dengan mata cekung, ramping, dan tampak cerdas.
Mereka juga bersuara serak, pergelangan tangan dan jari ramping, tubuh yang gagah, penampilan yang tenang, kulit pucat, dan beraroma bersih dengan suasana keingintahuan bagi yang melihatnya.
Ikemen biasanya memiliki kemampuan untuk menjadi bergairah dalam minat mereka dengan kesan bahwa mereka adalah jenius kreatif dan tingkat literasi yang baik. Jadi bukan hanya modal wajah saja.(*)