Julukan itu disematkan karena banyaknya kejadian kecelakaan kapal atau pesawat di perairan tersebut.
Contohnya tenggelamnya Kapal Tampomas II pada Selasa, 27 Januari 1981.
Dari ribuan penumpang, hanya ada beberapa yang berhasil selamat.
Sementara sisanya meninggal dunia dan ratusan penumpang belum diketahui nasibnya.
Kemudian pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan 574 juga jatuh di Perairan Masalembo pada 1 Januari 2007.
Pesawat itu membawa 96 penumpang dan 6 orang awak pesawat yang semuanya dinyatakan meninggal dunia.
Warga yang tinggal di kepulauan Masalembu percaya bahwa perairan tersebut dikuasai oleh makhluk halus pada masa lalu.
Sehingga ketika melewati tempat tersebut, nenek moyang memerlukan sesajen dan sesembahan agar bisa selamat.
"Kalau itu dilanggar itu bisa memakan tumbal," kata warga bernama Albar dilansir dari laman sumenepkab.go.id.
Terlepas dari mitos tersebut, perairan Masalembo ternyata memiliki keunikan dari kacamata ilmiah.
Hal itu pernah diungkapkan dalam penelitian LIPI yang ditulis Adi Purwandana S.Si. M.Si. pada 2016.