SN pun baru mengetahui kejadian ini ketika B pindah tempat tinggal dari rumah sebelumnya.
Siswi kelas 7 SMP tersebut ikut merawat ibunya yang mengidap penyakit stroke.
Saat korban dan para pelaku tinggal satu rumah di Kecamatan Tegalsari, Surabaya, SN tak menaruh curiga sedikit pun dan tak merasa janggal.
Bila seandainya mengetahui kejadian tersebut, SN pasti sudah menegurnya.
"Enggak tahu (kejadian), kalau di luar kamar bisa saya pantau," ujar SN, saat ditemui di rumahnya seperti dikutip Kompas.com.
Lebih rendah dari binatang
Kejadian itu terungkap ketika korban dan ibunya pindah ke rumah susun di Kecamatan Kenjeran.
Pelaku sekaligus ayah korban, E, diminta segera menemui mereka ke sana.
Sesampainya di rumah susun, E mendapatkan sejumlah pertanyaan terkait pemerkosaan itu.
E dan para pelaku mengaku khilaf atas apa yang telah dilakukannya terhadap sang buah hatinya.
"E dipanggil ke rusun, disidang, ditanya, saya juga kaget kok bisa terjadi. Kakak saya juga dipanggil ke rusun, terus dia mengaku dilaporkan ke polisi," ujarnya.