"Mereka berbaur dengan masyarakat kemudian melancarkan aksi penyerangan dan penembakan kepada Warga Sipil yang telah menjadi targetnya, termasuk pula kepada Aparat Keamanan TNI-Polri," katanya.
Letkol Inf Candra menjelaskan, berita Hoaks itu seperti diwartakan (30/1/2024) di media sosial (medsos).
"Bahwa KKB dan simpatisannya menyebutkan berhasil menembak Prajurit TNI dan mayat Prajurit TNI tersebut membusuk di Titigi."
"Sedangkan yang terjadi bahwa Prajurit TNI tersebut terkena recoil set atau terkena pantulan peluru saat KKB menembak pagar Kantor Bupati Intan Jaya dan saat ini Prajurit TNI ini sudah membaik dan akan bertugas kembali," sambung Candra.
Tak hanya itu, KKB juga mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh Unsur Forkopimda dan Para Tokoh di Intan Jaya.
Terkait Penembakan di Intan Jaya pada Akhir Bulan Januari 2024, menurut Candra,terkait kejadian penembakan (29/1/2024) oleh KKB saat tengah berlangsung rapat koordinasi di kantor Pemda Kabupaten Intan Jaya dan mengenai pagar kantor tersebut.
Dijelaskan, gerombolan KKB berbaur dengan masyarakat, kemudian melakukan penembakan mengenai pagar Kantor Pemda.
"Akibatnya pantulan peluru atau recoil setnya mengenai Prajurit TNI Satgas Yonif 330/TD yang membantu mengamankan pelaksanaan Rapat Koordinasi tersebut," ujarnya.
"Modus adalah KKB berbaur dengan Masyarakat dan menjadikan Masyarakat sipil sebagai tameng, lalu melancarkan Aksinya. Cara-cara itu lah yang digunakan gerombolan ini," sambung Candra.
Dia mengatakan, Aparat TNI Polri sangat berhati-hati dalam bertindak demi menghindari terjadinya korban dipihak Masyarakat sipil.
"Kalau gerombolan KKB segala cara digunakan, termasuk mengorbankan warga sipil, membakar rumah warga dan fasilitas umum, serta merampas hasil bumi dan melarang warga beraktivitas di Pasar," tandasnya.