"Ndak ada itu hubungan asmara, ndak pernah, setahu saya keponakan saya kalau ada cowok ngomong sama saya. Setiap ada yang suka sama dia pasti cerita sama saya," kata Randi.
Meski tinggal berdekatan, kata Randi, Junaedi bukan tipe tetangga yang ramah.
"Ketemu orang juga gak mau senyum. Gak bermasyarakat," katanya.
Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Supriyanto menekankan Junaedi juga tidak mengakui memiliki hubungan dengan korban.
"Pelaku masalah asmaranya dari pihak pelaku tidak mengakui," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, polisi justru menemukan motif lain, yakni pencurian.
Sebab saat sedang mabuk dengan temannya tak jauh dari lokasi pembunuhan satu keluarga, pelaku sempat curhat.
Junaedi mengaku bahwa ia memiliki tanggungan untuk memperbaiki handphone.
"Saat mabuk ada pembicaraan pelaku ini punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis," katanya.
Demi mencukupi uang itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban.
"Pelaku mau mencukupi kebutuhan itu menyatroni rumah korban," katanya.