Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, lanjut dia, tulisan yang terdapat di sprei kasur kamar hotel tidak ada sebelumnya. Oleh karenanya, pesan itu disengaja ditinggalkan terduga pelaku.
"Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa, satu unit telepon genggam, laptop, sejumlah uang, gunting, tas hitam, CCTV hotel, kartu indentitas milik korban," katanya.
Diberitakan sebelumnya, karyawan Hotel di Kawasan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di kamar hotel dengan kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban serta luka lebam.
SN pengelola hotel mengatakan bahwa korban awalnya memesan kamar hotel melalui aplikasi beberapa sejak beberapa waktu lalu. Pada Rabu (22/2/202) pagi sempat meminta bantuan resepsionis.
"Saat itu karaywan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh batuan. Namun saat diketuk kamar pintunya tidak ada respon," katanya pada wartawan, Kamis (22/2/2024).
Hingga siang, lanjut dia, karyawan resepsionis kembali mendatangi kamar korban tersebut dan didapati kamarnya sudah tidak terkunci. Setelah pintu kamar dibuka, karyawan menemukan tubuh tergeletak.
"Korban tampak terbungkus kain hitam, dan terikat dengan lakban. Saat itu juga karyawan resepsionis langsung menutup kembali pintu kamar dan melapor ke Kepolisian." ucapnya.
Melansir tribunnews.com, YD (23) mengaku nekat membunuh Andre (32) karena kesal dikencingi korban.
Pelaku dan korban diketahui saat itu melakukan seks menyimpang.
Mayat Andre pun ditemukan di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menjelaskan bahwa korban dan pelaku pertama kali melalui media sosial Facebook.