Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Iming-imingi Rp 1 Juta Jika Puas, Pelaku Pembunuh Pria Terlilit Kain Hitam di Cipanas Ngaku Kesal Dikencingi Korban, Sempat Telpon Begini ke Resepsionis

Desy Kurniasari - Sabtu, 24 Februari 2024 | 16:13
YD (23) pelaku pembunuhan terhadap Andre (32) di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur mengaku kesal setelah dikencingi korban saat melakukan seks menyimpang, Jumat (23/2/2024)
Fauzi Noviandi / Tribunjabar

YD (23) pelaku pembunuhan terhadap Andre (32) di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur mengaku kesal setelah dikencingi korban saat melakukan seks menyimpang, Jumat (23/2/2024)

GridHot.ID - Sesosok mayat ditemukan terlilit kain di salah satu hotel di kawasan Puncak, Cianjur.

Mayat tersebut menjadi korban pembunuhan.

Pelaku rupanya merasa kesal karena dikencingi korban.

Dilansir dari tribun-medan.com, sesosok mayat pria ditemukan tewas secara tak wajar di sebuah hotel di kawasan Puncak Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Jasad pria ini ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus kain hitam dan dilakban.

Usai diidentifikasi, jasad yang ditemukan bernama Andre (32) yang merupakan warga Bandar Lampung.

Karyawan hotel menemukan jasad korban di dalam kamar dengan kondisi terbungkus kain hitam pada Rabu (21/2/2024) kemarin.

Korban diketahui mulai memesan kamar hotel pada Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kasat Reskirm Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan bahwa terduga pelaku pembunuhan meninggalkan pesan yang ditulis di sprei kasur hotel.

Pesan yang sengaja ditinggalkan terduga pelaku pembunuhan tersebut ditulis disprei kasur hotel yang telah dipesan korban.

"Di sprei kasur kamar hotel itu terdapat pesan, yang ditulis dengan spidol berwarna hitam, Ini Keinginan Saya," katanya saat hubungi melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga: Rela Dibayar Rp 200 Ribu Tiap Jadi Pemuas Nafsu, Wahyudin Sakit Hati Dihina Begini hingga Nekat Habisi Pacar Sesama Jenisnya

Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, lanjut dia, tulisan yang terdapat di sprei kasur kamar hotel tidak ada sebelumnya. Oleh karenanya, pesan itu disengaja ditinggalkan terduga pelaku.

"Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa, satu unit telepon genggam, laptop, sejumlah uang, gunting, tas hitam, CCTV hotel, kartu indentitas milik korban," katanya.

Diberitakan sebelumnya, karyawan Hotel di Kawasan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di kamar hotel dengan kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban serta luka lebam.

SN pengelola hotel mengatakan bahwa korban awalnya memesan kamar hotel melalui aplikasi beberapa sejak beberapa waktu lalu. Pada Rabu (22/2/202) pagi sempat meminta bantuan resepsionis.

"Saat itu karaywan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh batuan. Namun saat diketuk kamar pintunya tidak ada respon," katanya pada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Hingga siang, lanjut dia, karyawan resepsionis kembali mendatangi kamar korban tersebut dan didapati kamarnya sudah tidak terkunci. Setelah pintu kamar dibuka, karyawan menemukan tubuh tergeletak.

"Korban tampak terbungkus kain hitam, dan terikat dengan lakban. Saat itu juga karyawan resepsionis langsung menutup kembali pintu kamar dan melapor ke Kepolisian." ucapnya.

Melansir tribunnews.com, YD (23) mengaku nekat membunuh Andre (32) karena kesal dikencingi korban.

Pelaku dan korban diketahui saat itu melakukan seks menyimpang.

Mayat Andre pun ditemukan di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menjelaskan bahwa korban dan pelaku pertama kali melalui media sosial Facebook.

Baca Juga: Teka-teki Mayat Pria di Hotel Kawasan Puncak, Tubuh Terbungkus Kain Hitam Tangan Pegang Gunting, Ada Pesan di Sprei Kasur

Di akun Facebook, pelaku memposting ajakan untuk melakukan seks menyimpang.

"Dalam postinganya di media sosial milik pelaku tertulis 'Cari yang suka BDSM bondage daerah Cipanas, Cianjur, Bogor, Kuy lah gw Slave'," kata Tono pada wartawan, Jumat (23/2/2024).

Pelaku pun memposting status di media sosial miliknya tersebut dengan tujuan mencari orang yang ingin melakukan perbuatan menyimpang BDSM.

"Adanya posting tersebut akhir korban tertarik dan mengirimkan pesan pada pelaku. Akhirnya pelaku dan korban sepakat untuk bertemu di kawasan Cipanas, Puncak," ucapnya.

Tono menjelaskan, dalam proses komunikasi tersebut juga menjelaskan jika korban bisa memuaskan nafsu pelaku, maka akan diberi upah Rp1 juta.

Namun jika pelaku tidak puas, maka korban harus memberikan Rp 1 juta pada pelaku.

"Setelah disepakati pelaku meminta korbannya untuk menyiapkan peralatannya sepert lakban, pakaian zentai, juga alat-alat lainnya dan mengirimkan perlengkapan tersebut pada pelaku," ucapnya.

Ia mengatakan, saat melakukan kegiatan seks dengan kondisi korban sudah terbungkus kain hitam dan diikat lakban di bagian leher, korban malah kencing hingga mengenai pelaku dan hal itu pun membuat pelaku marah.

"Karena marah pelaku pergi meninggalkan kamar itu. Ketika sudah pergi, korban ini sudah dalam keadaan terikat termasuk di bagian wajah," ucapnya.

Tono mengatakan, pada esok harinya pelaku menghubungi resepsionis hotel dan menyampaikan bahwa ada yang membutuhkan bantuan di kamar yang ditempati korban.

"Saat itulah korban ditemukan tak bernyawa di kamarnya oleh pegawai hotel dalam keadaan terbungkus kain hitam, dan terlilit lakban," ucapnya.(*)

Source : Tribunnews.com Tribun-Medan.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x