"Karena Indonesia menahan dan megintimidasi orang-orang yang membawa berita masuk keluar dalam rangka pembebasan pilot," tegasnya.
Dia juga mengaku bahwa militer Indonesia terutama Kopassus, pihak polisi, inteligen Indonesia dan pemerintah selama ini menggunakan isu penahanan pilot Susi Air sebagai lahan bisnis.
"Ada harga tawar menawar demi pangkat dan jabatan termasuk Prabowo Subianto dalam pencalonan di Pilpres, di mana jika dipilih dan menang karena salah satu isu yang dia jual dan bernegosiasi dengan pihak barat adalah penahanan pilot," terang Benny Wenda.
"Jadi apabila dia (Prabowo Subianto) dipilih akan membebaskanya," imbuhnya.
Benny Wenda lantas meminta Presiden Joko Widodo untuk menarik pasukan dari Papua.
"Kami minta kepada Presiden Jokowi segera menarik semua anggota militer di wilayah Nduga dan seluruh pengunungan dan kembalikan semua pengungsi ke kampungnya masing-masing agar wilayah itu aman," pintanya.
Pasalnya, sambung dia, kehadiran militer menjadi satu dari sekian penghambat pembasan pilot Susi Air.
"Jadi sekali lagi yang menghambat pembebasan pilot adalah pihak Indonesia yang bermain dan menghalangi-halangi semua proses ini, karena mereka juga membawa orang Papua yang tidak ada kaitanya dengan pembebasan pilot," tandasnya.
(*)