Didot memilih untuk membunuh Indriana dan ia mengajak temannya, Muhammad Reza, untuk menjadi eksekutor. Reza diiming-iming uang Rp50 juta jika berhasil membunuh Indriana.
Pada 20 Februari 2024, Reza melakukan aksinya di sebuah mobil Avanza hitam di Jalan Bukit Pelangi, Sentul, Bogor. Ia menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit hingga tewas.
Setelahnya, jasad korban dibawa ke Pangandaran. Pada 23 Februari, para pelaku membuang jasad Indriana ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, Jawa Barat.
Pada 25 Februari 2024 siang, mayat Indriana yang telah membusuk ditemukan warga sekitar.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, akhirnya terkuak siasat caleg Devara Putri Prananda demi tutupi aksi pembunuhan yang ia lakukan terhadap wanita di Bogor.
Ternyata Devara menggunakan taktik cerdik agar aksi pembunuhan yang ia rencanakan tak terendus keluarga korban.
Devara rela berpura-pura menjadi kurir yang mengantarkan makanan untuk ibu korban dengan tujuan menutupi kecurigaan dari pihak keluarga korban, Indriana Dewi Eka Saputri.
Hingga terungkap ternyata kala itu Indriana Dewi Eka Saputri sebenarnya sudah tak lagi bernyawa usai dieksekusi oleh Muhammad Reza (pembunuh bayaran) dan Didot Alfiansyah (kekasih Devara) di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Devara Putri Prananda mengenakan atribut kurir ojol untuk meyakinkan bahwa makanan tersebut merupakan pesanan dari Indirana Dewi Eka Saputri pada malam itu, Selasa (20/2/3034).
Penyamaran itupun berhasil karena keluarga korban tidak mengenali Devara Putri Prananda yang mengguanakan atribut kurir.
Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengatakan, saat mengantarkan makanan tersebut pelaku hanya menggunakan atribut helm dari salah satu ecommerce.