Berbeda dengan kondisi M Yusuf yang selamat, sang teknisi Deni Sobali ditemukan meninggal dunia.
Adapun kedua korban dievakuasi dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara (AU).
Setelah berhasil dievakuasi, dua awak pesawat tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK.
Sementara itu Kepala Desa Binuang, Krayan Kalvin Daud Ipin yang mengikuti perkembangan evakuasi membenarkan adanya tanda yang dibuat oleh sang pilot.
"Pilot buat api unggun, jadi asap yang terlihat waktu pencarian kemarin memang dia yang buat," kata Kalvin, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Seperti diketahui, pesawat milik Smart Aviation tersebut sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) pada pukul 08.25 Wita usai lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan.
Rencananya pesawat tersebut menuju Binuang dengan perkiraan ketibaan pukul 09.25 Wita.
Pesawat perintis ini membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kilogram. Item tersebut di antaranya gula sebanyak 25 kilogram, pasta gigi, kopi dan permen.
Melansir tribun-medan.com, beginilah nasib kru pesawat Smart Air rute Tarakan-Nunukan hilang kontak pada Jumat (8/3/2024).
Adapun setelah tiga hari, pencarian korban kecelakaan pesawat Smart Air membuahkan hasil, Minggu (10/3/2024).
Pilot Smart Air yang bernama M Yusuf (29) ditemukan selamat. Sementara co-pilot, Deni S (27) ditemukan dalam keadaan meninggal.