"Jadi ditegaskan bahwa tanah itu milik yayasan, bukan seperti apa yang penggugat (Halilintar, Red) sebutkan,” kata Dedek.
Akibat konflik, para pengurus yayasan bersepakat mengeluarkan Halilintar Anofial Asmid dari yayasan lantaran dinilai sudah tidak layak untuk memimpin ponpes.
"Tahun 2004 dia dikeluarkan dari yayasan. Ia dikeluarkan, menurut informasi sudah tidak cakap lagi untuk memimpin," ungkap Dedek.
Sejauh ini pihak yayasan merasa dirugikan lantaran sulit untuk mendapatkan perizinan.
"Iya artinya yayasan merasa dirugikan, karena susah untuk proses perizinan," kata Dedek.
Dedek mewakili yayasan ponpes mengaku sudah mencoba melakukan komunikasi dengan Halilintar Anofial Asmid, namun gagal.
Komunikasi itu dilakukan untuk mendapatkan titik terang permasalahan ini.
"Kami sudah mencoba komunikasi, bagaimanapun beliau kan berangkat dan dibesarkan dari yayasan sudah kebangun emosional sudah dibangun beberapa kali komunikasi tapi gagal. Sehingga polemik ini terjadi," tandasnya.
(*)