Saat ini jasad korban sudah dievakuasi di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Sedangkan anak korban yang masih balita mendapatkan perawatan intensif.
Polisi mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP. Memeriksa kamar korban, akses pintu samping, termasuk menggali keterangan dari suami korban.
"Ada sarung golok di atas kasur, goloknya tidak ada. Dugaan awal perampokan," ujarnya.
Asal-usul Uang Rp150 Juta
Melansir Surya.co.id, Kelurga korban mengungkap asal usul uang Rp 150 juta yang raib dalam peristiwa tersebut.
"Sehari-hari uang tersebut digunakan untuk transaksi bank BUMN dan jualan pulsa," kata anggota Keluarga Mahfudl saat di kamar Jenazah RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.
Sementara itu, Kepala Desa Ima'an bernama Abd. Rohim mengatakan, aksi peristiwa tersebut mengakibatkan uang senilai R 150 Juta, perhiasan, dan handphone dibawa kabur pencuri.
"Informasi dari warga, pencuri masuk lewat pintu belakang rumah korban, kemudian masuk kamar mencuri uang Rp150 Juta," ujarnya.
"Mungkin korban terbangun dan langsung dibunuh menggunakan obeng, dengan tusukan obeng sebanyak tiga kali di leher," lanjutnya.