Aksi itu pun viral di berbagai sosial media dan pemberitaan lokal hingga nasional.
Guna menghindari gejolak besar, Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota akhirnya turun tangan untuk mengambil hardisk dari CCTV milik apotek tersebut pada Minggu (17/4/2024).
"Hari ini hardisk CCTV itu akan dikirim ke Puslabfor (Mabes Polri) yang ada di Surabaya," jelas Tino Ampulembang selaku Penasihat Hukum (PH) keluarga saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (18/3/2024).
Tindakan kepolisian itu memang sesuai permintaan dari pihak keluarga yang ingin agar apotek kooperaktif guna mendukung percepatan penyelidikan.
"Kemarin kalau polisi tidak sanggup kami akan mendatangkan sendiri ahli IT untuk menyelidiki file CCTV punya Kimia Farma itu," beber Tino lagi.
Ia juga menjelaskan bahwa alasan mereka meminta rekaman itu untuk mencocokan dengan isi CCTV yang ada di RSJD Atma Husada, Jalan Hidayatullah dan sekitarnya saat almarhumah terlihat berjalan sendiri.
Hal itu dilakukan sebab keluarga menduga ada yang menuntun almarhumah dan memintanya tetap di dalam gudang apotek.
Apabila segala bukti masih belum dapat menjawab semua kejanggalan yang ada, Tino menyebut keluarga almarhumah berniat melakukan autopsi ulang.
"Pihak keluarga berniat untuk melakukan autopsi ulang," tegas Tino.
Hasi Autopsi
Melansir kaltim.antaranews.com, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Samarinda Kota, Polresta Samarinda, Kompol Tri Satria Firdaus mengungkapkan perkembangan terkini kasus penemuan mayat yang ditemukan di gudang apotek Kimia Farma.