Gridhot.ID - Viral video penyembelihan wedhus kendit atau kambing kendit yang dilakukan di Karanganyar, Demak saat prosesi penambalan tanggul.
Video tersebut viral usai banjir Demak yang menenggelamkan hampir seluruh wilayah tersebut.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, banjir Demak diketahui terjadi usai adanya hujan ekstrem.
Jebolnya tanggul sungai Wulan membuat air meluap dan banjir Demak terjadi hingga menenggelamkan rumah warga.
Todal ada 330 sekolah mulai dari TK hingga SMP ternggelam akibat banjir Demak.
Proses pembelajaran pun akhirnya dilakuan secara daring selama penanganan banjir Demak ini.
Sekitar 89 Desa di 11 kecamatan terendam banjir yang ketinggiannya mencapai 80 sentimeter.
Kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.
Ruas jalan Demak-Kudus juga terputus bahkan arus airnya cukup deras sehingga sempat membahayakan perahu evakuasi.
Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa diantaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik.
Bahkan alun-alun Demak juga sampai mengalami banjir tersebut.
Di tengah prosesi penanganan banjir tersebut, ada ritual unik yang terekam kamera dan viral di sosial media.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, video penyembelihan kambing kendit sebagai sedekah bumi di dekat tanggul jebol Sungai Wulan Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak ramai di media sosial.
Video itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @infokejadian*** dengan narasi proses persyaratan wedus kendit menuju tanggul Norowito.
"Info kambing kendit untuk dibawa ke Tanggul Norowito Karanganyar. Yang kemaren sempet viral voice massage sebagai sedekah bumi wilayah tersebut agar terhindar marabahaya. Wallahua'ala bissowab," tulisnya, Rabu (20/3/2024).
Seperti diketahui, jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung menjadi salah satu penyebab banjir Demak dengan ketinggian air mencapai 3 meter.
Kepala Desa Karanganyar, Agus Sudiarto yang mengaku terlibat langsung membantah apabila kambing tersebut digunakan untuk persembahan seperti informasi yang beredar luas di masyarakat.
Dia membenarkan bahwa kambing itu memang disembelih di dekat titik tanggul jebol, namun kegiatan itu sebagai bentuk shodaqoh.
"Didoakan, (kambing) disembelih terus dimakan bareng-bareng di situ lagi," ujar Agus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2024).
Agus menjelaskan, dalam prosesinya kambing disembelih, didoakan, kemudian dimasak dan didoakan lagi, lantas dimakan bareng-bareng di lokasi dekat tanggul jebol.
Menurutnya, hal itu memang dalam rangka musibah banjir yang terjadi untuk meminta keselamatan bagi semua masyarakat.
Namun yang terpenting adalah, bagaimana tanggul itu segera ditambal agar banjir segera teratasi.
"Itu memang dalam rangka banjir, apalagi cuma satu kambing. Seribu kambing pun kalau tidak ditambal ya tetap banjir. Dalam rangka untuk keselamatan," ungkapnya.
Sementara, Bupati Demak Eisti'anah menyebutkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk usaha lahir batin.
"Jadi begini, kita kan berusaha lahir dan batin begitu ya," katanya saat mengunjungi Pos pengungsian di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Rabu (20/3/2024).
Dia menyebutkan, tradisi sedekah bumi serupa juga memungkinkan dilakukan di wilayah lain apabila mengalami kesulitan dalam menangani banjir bentuk konkret.
"Mungkin juga akan kita lakukan di Karangrejo, karena kondisinya hampir sama," katanya.
"Kita sudah dua setengah hari, jadi dari malam Senin kita sudah membawa mobil ke sana itu tidak bisa. Pagi kita dorong dari 10 personel Polres tidak bisa, ngadat," ungkapnya.
(*)