Kepada keluarga korban, Adan berbohong bahwa Iwan telah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut.
Padahal, itu hanyalah bualan belaka. Iwan tak pernah lulus melainkan dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang.
Kejadian pembunuhan itu berawal ketika Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022.
Namun, Iwan tidak lulus. Keluarga Iwan kemudian menemui Serda Adan. Mereka sebelumnya sudah saling kenal.
Kala itu, Serda Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.
Minta Rp 200 jutaKeluarga Iwan meminta agar Serda Adan menolong Iwan agar lulus seleksi melalui "lewat jalur belakang."
Adan pun meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan.
Mereka pun bersepakat mengeluarkan biaya fantastis itu ke Serda Adan.
"Mereka (orang tua Iwan) ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara," ujar anggota keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) pada Sabtu (30/3/2024).
Adan bersama Iwan yang didampingi keluarganya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022.
Di situ lah terakhir kali keluarga bersama Iwan. Setelah itu, keluarga tak lagi berjumpa atau sekadar berkomunikasi dengan Iwan.