Dwi Fatimahyen adalah alumni Fakultas Kedokteran, Universitas Jambi. Ia merupakan anak bungsu pasangan suami-istri Pasiman dan Nani.
Mereka tinggal di Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
"Beliau lulus STR tahun 2018, sekarang berusia 29 tahun," kata Erwin, sepupu korban yang merupakan dosen di Fakultas Hukum, Universitas Jambi, dilansir TribunJambi.com.
Erwin menjelaskan pada siang hari sebelum kejadian Dwi sedang mencari ruko untuk usaha klinik kecantikan.
Menurutnya, korban dan sang kakak yang juga berprofesi dokter telah memiliki usaha klinik kecantikan sebanyak 2 cabang.
Rencananya mereka akan menambah cabang lagi.
"Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya Pasiman. Beliau ketakutan saat menelepon orang tuanya."
"Pak saya takut, saya dibuntuti orang," ungkap Erwin menirukan ucapan Dwi kepada ayahnya.
Saat itu ayah korban menyarankan agar sang putri tancap gas menghindari orang tersebut.
Setelah mengebut, Dwi justru diteriaki oleh tiga orang dengan sebutan maling. Mereka juga mengejar Dwi.
Tak lama kemudian, ada polisi di wilayah itu juga ikut mengejar karena mendengar teriakan maling dari tiga orang tersebut.
Source | : | Tribun-Medan.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar