Setelah itu ia meminjam cangkul ke tetangganya untuk membuat lubang di samping rumah.
"Langsung dia minjam cangkul (tetangga) untuk menggali kuburan mamak nya, lalu dikuburkannya lah di tanah sedalam kira-kira 30 cm," ujar Maisal.
Dua hari kemudian, korban memberitahukan kematian sang ibu kepada keluarga yang tinggal di dekat rumahnya.
"Dia bilang ke uwak nya, 'mamak uda mati, awak bunuh, awak siap mempertanggungjawabkan perbuatan'," ujar Maisal menirukan ucapan pelaku.
Pelaku baru bercerai dan pernah direhabilitasi karena narkobaWen Pratama baru sebulan tinggal bersama sang ibu.
Awalnya pelaku tinggal di Batam. Setelah bercerai, baru ia kembali pulang ke Medan membawa anaknya yang masih berusia 4 tahun.
"Dia ini tinggal di Batam, baru saja sebulan tinggal di sini kejadian. Anaknya yang umur 4 tahun juga tinggal di sini, adik-adiknya semua merantau. Katanya dia sudah cerai dengan istrinya," sebutnya.
Maisal menyebut, pelaku sebelumnya pernah dibawa ke rumah sakit jiwa dan tempat rehabilitasi karena kecanduan narkoba.
"Dia sudah depresi, sudah pemakai (narkoba), saya paham betul. Itu bolak balik saya bersama warga masukkan dia RS jiwa, BNN, saya masukkan ke rehab," ujar Maisal.
Menurut Maisal, pelaku nekat membunuh ibunya karena kesal sering dimarahi.
"Sempat saya introgasi pelaku. Pengakuannya dia depresi, sudah nggak ada lagi rasa kasihan di dalam dirinya," kata Maesal.
Baca Juga: Akhirnya Ditangkap! Tampang Pelaku Pembunuh Anggota TNI AD Praka Supriyadi Dibongkar Habib Bahar