GridHot.ID - Video yang menunjukkan mayat pria terbujur kaku dengan kondisi bersimbah darah di dalam mobil Ford warna merah viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 22 detik yang dilansir dari Tribunnews.com, diperlihatkan kondisi mobil Ford merah dalam keadaan terkunci.
Ketika warga melihat ke dalam mobil warna merah itu, didapati seorang pria yang meninggal dunia dengan kondisi leher tergorok.
"Senter, senter coba lihat dalam mobil. Dari depan atau lebih dekat pintu. Astaghfirullah Haladzim, dipeuncit (digorok,red)," ungkap warga dalam video tersebut, Kamis (4/4/2024).
Adapun peristiwa tersebut terjadi di Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024) sekitar pukul 21.55 WIB.
Seorang warga Kuningan bernama Maman (45), mengaku mendapat kiriman video mayat pria itu dari WhatsApp Groups.
"Kalau video saya dapat dari group WhatsApp, terus yang komen-komen, katanya kejadian di Desa Jatimulya, desa berada di perbatasan Kuningan-Cirebon," kata Maman.
Maman mengaku tidak mengetahui bagaimana kejadian video viral itu beredar.
Namun menurut informasi terkini, sudah ada petugas kepolisian di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban dalam mobil tersebut.
"Videonya dan ceritanya, saya gak tahu. Tapi teman saya bilang, di lokasi kejadian sudah ada banyak polisi," katanya.
Selang berapa waktu kemudian, terdapat video yang memperlihatkan kondisi di sekitar lokasi kejadian.
Tampak di sekitar lokasi kejadian, warga dan para pengguna jalan tertarik untuk melihat penemuan mayat tersebut.
Di sisi lain, Kepala Desa (Kades) Jatimulya, Ahmad Jayadi, membenarkan bahwa peristiwa penemuan mayat pria dalam mobil memang terjadi di desanya.
"Awal dari penemuan mayat dalam mobil hingga vidoenya viral begini. Jadi, warga kami itu menaruh curiga. Kok ada mobil terparkir di TKP (Tempat Kejadian Perkara) lama sekali," kata Ahmad Jayadi, Kamis (4/4/2024) malam.
Pria yang kerap disapa Ajay itu mengatakan, mobil yang berwarna merah itu terparkir sejak pukul 10.00 WIB.
Warga yang curiga kemudian memberanikan diri mendekati mobil tersebut usai salat tarawih.
Saat ditemukan, korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu sudah dalam keadaan bersimbah darah.
"Melihat mobil lama terparkir, tadi barusan bubar salat tarawih, warga bersama-sama mendekati dan menyinari kondisi dalam mobil, dan ternyata ada korban bersimbah darah," ujarnya.
Ajay pun heran, sebab, saat ditemukan, mobil dalam keadaan terkunci.
Selain itu, barang pribadi milik korban masih berada di dalam mobil.
Sementara, darah korban sudah dalam keadaan kering.
"Nah, untuk kondisi dalam mobil. Itu handphone dan kunci mobil tergelatak di jok sebelah dan masih ada. Terus, melihat kondisi korban ditemukan warga itu berada di jok depan atau lokasi pengemudi," ujarnya.
Usai mendapat laporan dari warga, ia kemudian melapor ke pihak berwajib.
Terkait dugaan penyebab kematian korban, Ajay mengaku tak mengetahuinya.
Identitas Korban
Ajay menyebut korban diduga bernama Refian Gani yang merupakan warga Gang Surareja, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Dapat informasi tadi korban meninggal dalam mobil itu, warga Bandung. Namanya Refian Gani (29)," kata Ajay, dikutip dari TribunCirebon.com.
Jenazah Dibawa Pulang Pihak Keluarga
Melansir Tribunjabar.id, jenazah Reffian Gani yang ditemukan dalam mobil Ford merah rupanya langsung dibawa Keluarga ke Panjalu, Tasikmalaya untuk dimakamkan pada Jumat (5/4/2024).
Menurut pantauan, keluarga korban sudah menuju Panjalu sekitar pukul 15.45 WIB.
Terlihat ada satu mobil ambulans dan tiga mobil pribadi yang ditumpangi keluarga.
Mereka berangkat dari Gg Surareja No 143/34-B RT 03/09, Sumur Bandung, Kota Bandung.
Salah satu tetangga korban berinisial ES, mengaku kaget saat mendengar kabar Reffian Gani meninggal dengan cara mengenaskan.
"Iya (kaget), karena orangnya di sini biasa saja tidak pernah ada masalah apapun," ujar ES, Jumat (5/4/2024).
Menurutnya, korban sudah lama tinggal dikawasan Surareja dan selalu bepergian untuk bekerja bersama saudaranya.
"Saya kurang paham kerjanya apa, tapi suka kerja sama kakaknya," katanya. (*)