"Setelah berbelanja di Indro grosir, pelaku dan korban sempat beberapa kali memutar di bundaran Citraland dengan kendaraan mobilnya," ucap Kapolresta Kendari itu.
Lalu pelaku membawa mobil ke arah arah kompleks kantor DPRD Kota Kendari, tepatnya di Jalan Madusila, Kecamatan Poasia, sekitar pukul 14.30 WITA.
Tak lama kemudian, tidak jauh dari kantor DPRD Kota Kendari ada pelaku CM yang sudah menunggu mobil ND.
CM lantas menjegat lalu membuka pintu dan langsung masuk di dalam mobil ND.
"CM duduk pas di belakang korban M (51)" jelas Kapolresta Kendari.
Lalu CM menjerat leher korban yang ada di depannya.CM juga mengambil pisau yang sudah disiapkan dan menusukkannya ke leher korban beberapa kali.
Setelah itu, ND bergegas melaporkan kejadian itu ke Polsek Poasia dan mengaku menjadi korban begal.
Saat itu ND mengaku mobilnya dihentikan oleh pelaku yang mengatakan ban mobilnya bocor.
Saat ND turun mengecek kondisi ban, pelaku melukai mertuanya dan mengambil barang-barang berharga.
"Katanya dibegal dan kecurian, semua barang-barangnya diambil. Ternyata itu adalah hanya sandiwara perempuan ND untuk mencoba menutupi dan berusaha mengaburkan peristiwa pembunuhan yang sudah direncanakannya," kata dia.
Kombes Aris Tri Yunarko menyebut korban diperkirakan meninggal sekitar5 menit usai dijerat dan ditusuk beberapa kali bagian lehernya.