Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Otaki Pembunuhan Mertua, Novi Damayanti Rekayasa Laporan Polisi, Pura-pura Jadi Korban Begal Padahal Janjikan Eksekutor Rp 75 Juta

Candra Mega Sari - Jumat, 19 April 2024 | 15:42
Novi Damayanti (24), menantu dalangi pembunuhan ibu mertuan, Mirna (51) di Kendari
TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono

Novi Damayanti (24), menantu dalangi pembunuhan ibu mertuan, Mirna (51) di Kendari

Gridhot.ID -Seorang perempuan bernama Novi Damayanti alias ND (24) di Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap polisi atas kasus pembunuhan ibu mertuanya.

Polisi menyebut ND menyuruh eksekutor, CM (21) untuk menjadi begal dan menusuk ibu mertuanya, Mirna (51) dengan senjata tajam hingga korban tewas.

Saat Mirna dinyatakan meninggal dunia, ND pura-pura menangis histeris di RSUD Kota Kendari.

Kasus itu berawal saat ND mengajak Mirna untuk berbelanja di Kendari pada Minggu (7/4/2024) sekitar pukul 08.00 WITA.

Mereka hanya keluar berdua, sementara suami dan anak ND tak diajak.

"Saat itu pelaku ND dan mertuanya M (korban) masih berada di rumah yang ada di Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe," kata Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko dalam konferensi pers, Rabu (17/4/2024).

Pelaku dan korban berangkat menuju Kota Kendari menggunakan kendaraan mobil dari rumah di Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.

Saat di Kendari, pelaku dan korban sempat ke Pasar Andonuhu untuk berbelanja kebutuhan dapur.

Setelah itu, ND mengarah ke bundaran dekat RSUD Kota Kendari hendak menuju salah satu pusat perbelanjaan di Kota Kendari.

Kemudian pelaku bersama korban mengarah ke Indogrosir untuk berbelanja kebutuhan lain.

Setelah berbelanja, pelaku dan korban keluar dan sempat kembali ke sekitar bundaran dekat RSUD Kota Kendari.

Baca Juga: Dituduh KKB Papua Jadi Intel TNI-Polri, Kepala Kampung Mondusit Tewas Ditembak, Jubir OPM Ungkap Dalang yang Beri Perintah

"Setelah berbelanja di Indro grosir, pelaku dan korban sempat beberapa kali memutar di bundaran Citraland dengan kendaraan mobilnya," ucap Kapolresta Kendari itu.

Lalu pelaku membawa mobil ke arah arah kompleks kantor DPRD Kota Kendari, tepatnya di Jalan Madusila, Kecamatan Poasia, sekitar pukul 14.30 WITA.

Tak lama kemudian, tidak jauh dari kantor DPRD Kota Kendari ada pelaku CM yang sudah menunggu mobil ND.

CM lantas menjegat lalu membuka pintu dan langsung masuk di dalam mobil ND.

"CM duduk pas di belakang korban M (51)" jelas Kapolresta Kendari.

Lalu CM menjerat leher korban yang ada di depannya.CM juga mengambil pisau yang sudah disiapkan dan menusukkannya ke leher korban beberapa kali.

Setelah itu, ND bergegas melaporkan kejadian itu ke Polsek Poasia dan mengaku menjadi korban begal.

Saat itu ND mengaku mobilnya dihentikan oleh pelaku yang mengatakan ban mobilnya bocor.

Saat ND turun mengecek kondisi ban, pelaku melukai mertuanya dan mengambil barang-barang berharga.

"Katanya dibegal dan kecurian, semua barang-barangnya diambil. Ternyata itu adalah hanya sandiwara perempuan ND untuk mencoba menutupi dan berusaha mengaburkan peristiwa pembunuhan yang sudah direncanakannya," kata dia.

Kombes Aris Tri Yunarko menyebut korban diperkirakan meninggal sekitar5 menit usai dijerat dan ditusuk beberapa kali bagian lehernya.

Baca Juga: Syok Berat! Pilunya Ibu Cicih Lebaran Sendiri, Suami Baru Saja Wafat, Kini 2 Anaknya Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Cikampek

"Jadi dalam hasil penyelidikan yang dilakukan, pelaku ND dan CM ini sudah merencanakan peristiwa pembunuhan terhadap korban M," ujarnya.

Adapun rencana pembunuhan Mirna dirancang di salah satu warung bakso yang ada di Kota Kendari pada Minggu (7/4/2024).

Saat itu, sekitar pukul 08.00 WITA, ND dan CM janjian di warung bakso.

Kata ND, awalnya ia meminta CM membusur mertuanya. Namun, CM mengatakan kalau dibusur kemungkinan Mirna masih akan hidup.

"Ini mertuamu toh kalau dibusur, lama prosesnya belum tentu dia mati kalau dibusur," ujar ND menirukan percakapan CM dengan dirinya.

Kata ND, CM menawarkan untuk langsung membunuh mertuanya itu ketika sedang berbelanja bahan kue di Kota Kendari.

ND mengaku sempat takut dengan aksi yang akan dilakukan CM, namun CM meyakinkan aksinya itu tak akan diketahui.

Ia berjanji akan menggunakan sarung tangan agar tidak meninggalkan sidik jari di dalam mobil.

"Yang penting aman toh," tanya ND kepada CM.

Setelah sepakat dengan rencana pembunuhan itu, ND memberikan uang Rp 1,5 juta.

Mereka juga melakukan perjanjian jika berhasil membunuh Mirna, CM akan mendapakan uang Rp 75 juta dan uang Rp 4 juta per bulan selama 3 tahun.

Baca Juga: Jasadnya Dikerubungi Lalat, Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Dekat Masjid, Ada Temuan Golok di TKP

ND mengaku saat sedang membawa mertuanya ke arah Indogrosir, CM sempat menghubunginya.

"Nanti pelan-pelan saja kamu bawa mobil," kata ND menirukan pesan CM.

Ia kemudian memberhentikan mobilnya di depan Kantor DPRD Kota Kendari.

Ketika berhenti, CM kemudian masuk ke dalam mobil dan langsung mengeksekusi M dengan cara menikamnya beberapa kali.

Sementara ND kembali mengemudikan mobilnya untuk berputar-putar usai CM mengeksekusi mertuanya.

Lalu ia kembali memarkir mobilnya di depan Kantor DPRD Kota Kendari dan meminta tolong jika dirinya sudah menjadi korban begal.

Dalam rilis pengungkapan kasus menantu bunuh mertua itulah, ND mengungkapkan motifnya membunuh mertua.

"Kalau masalah itu memang saya ada dendam dengan orang tuanya. Saya dendam begini pak," kata dia.

Baca Juga: Ditembak Mati Pasukan Elite TNI, Jenazah 2 Anggota KKB Papua Tak Diambil Keluarga, Ini Identitas dan JejakKriminalnya

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x