GridHot.ID - Seorang siswi SMA diduga jadi otak perampokan rumah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pelaku berinisial ARR yang masih duduk dibangku kelas 2 SMA ini nekat melakukan aksi perampokan di rumah seorang warga yang berlokasi di Perumahan Pura Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
Dalam menjalankan aksinya, ketiga cewek ini juga tak segan melakukan kekerasan.
Dilansir dari tribun-video.com, seorang siswi SMA berinisial AAR diduga jadi otak perampokan rumah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
ARR melakukan aksinya di rumah seorang warga yang berlokasi di Perumahan Pura Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
Tak sendiri, ARR juga mengajak kakak kelasnya RAH (18) dan adik kelasnya MP (16) untuk melakukan aksi kejahatan di rumah yang dihuni oleh Dwi Haryani (57).
Dikutip dari Tribunnews.com, Kasus komplotan perampok wanita tersebut saat ini sudah ditangani oleh polisi.
Bahkan, ketiganya kini sudah berada dibalik jeruji besi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya korban sempat dianiaya pelaku.
"Si korban disemprot pakai baygon mukanya, habis itu dia (korban) dipukul, dijambak dan disekap," kata Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamar Bekti.
Tak hanya itu, korban juga disekap oleh pelaku di dalam kamarnya saat sudah dalam kondisi tak berdaya oleh perampok wanita tersebut.
Baca Juga: Ibu Vina Cirebon Nangis Bukan Main Dikirimi Rekaman Suara Arwah Anaknya: Saya Minta Pulang...
"Terus (korban,red) diseret ke kamar, dikunciin dari luar," lanjut Iptu Tamar Bekti.
Dalam aksinya, perampok wanita ini berhasil menggasak uang hingga belasan juta rupiah.
Mirisnya, kedua teman ARR hanya diberi imbalan Rp 400 Ribu.
Dengan rincian, RAH (18) mendapatkan Rp 300 Ribu, sedangkan MP (16) mendapatkan Rp 100 ribu.
Sedangkan sisanya, dikuasai oleh pelaku untuk membeli Hp iPhone.
Tak hanya itu, pelaku juga memberikan uang haram hasil rampokannya tersebut kepada sang ibunda.
Namun, belum diketahui secara pasti berapa yang diberikan pelaku kepada ibunya.
Pelaku mengasak gesak RP 13,8 juta.
"Dia (AAR) beli handpone Rp 10,2 juta, terus dikasih ke mamahnya sekian, sisanya Rp 700 ribu kami sita," ungkapnya, Rabu (15/5/2024).
Salah satu pelaku diketahui merupakan keponakan korban.
Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamar Bekti mengatakan para pelaku membagi tugas dalam menjalankan aksinya.
"Yang dua masuk ke dalam, yang satu nunggu di motor, lihatin situasi. Pelaku cewek semua," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.
Melansir tribunjateng.com, tiga siswi SMA nekat jadi perampok.
Total puluhan juta mereka gasak dari korbannya.
Dalam menjalankan aksinya, ketiga cewek ini juga tak segan melakukan kekerasan.
Sosok tiga perampok wanita di Bogor akhirinya terkuak.
Usut punya usut, ketiganya masih berstatus sebagai siswi SMA.
Namun, pelaku yang masih bestatus siswi SMA ini nekat melakukan perampokan di Perumahan Pura Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya melakukan perampokan, komplotan perampok wanita di Bogor ini juga tega menyiksa dan menyekap korbannya di kamar.
Ketiga perampok wanita tersebut saat ini sudah berhasil diringkus oleh aparat kepolisian.
"Satu ada yang dewasa umur 18 tahun ini, yang dua masih di bawah umur," kata Iptu Tamar Bekti, Kapolsek Tajurhalang.
Iptu Tamar Bekti melanjutkan, ketiga perampok wanita ini berhasil membawa uang tunai Rp 1,8 juta dan kartu ATM milik korban.
Kemudian, pelaku juga menarik uang melalui kartu ATM milik korban sebesar Rp 12 juta.
Sehingga total kerugian korban yakni Rp 13,8 juta akibat ulah tiga perampok wanita tersebut.
Para pelaku yakni AAR (17), RAH (18) dan MP (16).
Menurut Kapolsek, ketiga pelaku akan dikirim ke tanahan perempuan sambil menunggu proses hukum berjalan.
Ternyata, sosok perampok wanita ini orang yang dikenal oleh korban.
Pelaku AAR rupanya keponakan korban yang tinggal tak jauh dari rumah korban.
Sedangkan RAH dan MP merupakan kakak kelas serta adik kelas korban.
"Begitu ditelusuri ternyata memang masih budenya, bude atau tantenya gitu, masih famili. Sering ke situ, jadi ada saksi yang melihat anak cewek ini yang sering ke sini," terangnya.
Peristiwa perampokan ini diketahui terjadi pada Minggu (12/5/2024) saat hari mulai gelap.
Korban yang merupakan seorang wanita berusia 57 tahun itu hanya bisa pasrah saat para pelaku menyiksa dan menyekapnya di kamar.
Sebab, di rumah tersebut korban tinggal hanya seorang diri.
Iptu Tamar Bekti menjelaskan, para pelaku membagi tugas saat menjalankan askinya di rumah korban yang merupakan seorang wanita.
"Yang dua masuk ke dalam, yang satu nunggu di motor, lihatin situasi. Pelaku cewek semua," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (14/5/2024).
Iptu Tamar Bekti mengungkapkan, demi melancarkan aksinya para pelaku tak segan untuk melakukan kekerasan terhadap korban.
Bahkan, korban pun sempat di sekap oleh para pelaku sebelum menggasak barang berharga yang ada di dalam rumah tersebut.
"Si korban disemprot pakai baygon mukanya, habis itu dia (korban) dipukul, dijambak, disekap, terus diseret ke kamar, dikunciin dari luar," ungkapnya.
Akibat insiden yang menimpanya, wanita paruh baya itupun mengalami trauma hingga harus mengungsi ke rumah tetangganya.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu tetangga korban, Ipah.
"Kemaren kan dua hari nginep di rumah saya, karena trauma, keluarganya belum dateng, pas udah ada bibinya akhirnya ditemenin pulang ke rumahnya," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di sekitaran lokasi, Rabu (15/5/2024).(*)