Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

TKW Tuti Tursilawati Dieksekusi Mati, Status 9 Pria Arab Saudi Pemerkosanya Dipertanyakan

Dewi Lusmawati - Rabu, 31 Oktober 2018 | 15:58
Tuti Tursilawati, TKW asal Majalengka yang dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi
Twitter @wahyususilo

Tuti Tursilawati, TKW asal Majalengka yang dieksekusi mati pemerintah Arab Saudi

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Tenaga Kerja Wanita (TKW) Tuti Tursilawati dieksekusi mati di Arab Saudi pada 29 Oktober 2018.

Sayangnya, eksekusi mati terhadap Tuti Tursilawati oleh Arab Saudi tanpa pemberitahuan sebelumnya ke Pemerintah Indonesia.

Sebelum Tuti Tursilawati dieksekusi mati, status 9 orang pria Arab Saudi yang sempat memperkosanya dipertanyakan.

Baca Juga : Berbagai Upaya Pemerintah Indonesia Ringankan Hukuman Tuti Tursilawati Sebelum Akhirnya Dieksekusi Mati di Arab Saudi

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari video yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab pada 28 Maret 2018.

Saat itu, dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, ibunda Tuti Tursilawati, Iti Sarniti menceritakan kasus hukum yang menjerat putrinya.

Tuti Tursilawati diceritakan berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2010 bersama sang ibunda.

Baca Juga : Tuti Tursilawati Minta Dibawakan Daster Batik dan Camilan Pada Kunjungan Terakhir Ibundanya ke Arab Saudi

Keduanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga namun beda majikan.

Ibunda Tuti kembali ke Indonesia setelah bekerja selama 1 tahun.

Sementara itu Tuti Tursilawati masih berada di Arab Saudi.

Iti Sarniti mengatakan 3 bulan pertama di Arab Saudi ia masih bisa berkomunikasi dengan Tuti.

Namun 6 bulan setelahnya Iti lost contact dengan Tuti.

Baca Juga : Kasus TKI Tuti Tursilawati yang Dieksekusi Mati di Arab Saudi Ternyata Sudah Ada Sejak 2011

Iti Sarniti baru mendengar kabar kalau Tuti bermasalah, setelah ia kembali ke Indonesia dan berada di rumahnya di Majalengka.

"Tahun 2012, saya berangkat ke sana. Saya ketemu langsung ke penjaranya Tuti," cerita Iti.

"Neng sebenarnya apa yang terjadi? 'ya abisnya mah, gimana nggak kesel, udah orangnya udah tua, masa mau katanya melakukan seperti itu ngajak saya?. itukan nggak mungkin. Saking kesel, udah lama-lama, kelamaan, bukan sebulan dua bulan,'," ujar Iti menirukan percakapannya dengan Tuti di penjara.

"Jadi dia itu kesel, jengkel mungkin, udah nggak sabar lagi. Mungkin udah dibilangin gini, nggak ngerti," lanjut Iti menjelaskan perasaan putrinya.

"Suatu hari, saking keselnya, dia itu mendorong si kakek yang pakek kursi roda itu buk, sampai jatuh," cerita Iti pada Najwa Shihab.

Baca Juga : Lagi, Tanpa Pemberitahuan Pada Pemerintah Indonesia, Arab Saudi Eksekusi Mati TKW Asal Majalengka

"Apa persisinya yang terjadi, yang Tuti cerita waktu itu?," tanya Najwa.

"Ya cuman didorong itu, kursinya jatuh. Udah jatuh begitukan dibawa ke rumah sakit. Tiga hari, baru meninggal, gitu," kata Iti.

"Terus Tuti kemana ibu, setelah mendorong, sang kakek majikan ini jatuh, Tuti ke?," tanya Najwa.

"Saya nggak tau lagi, cuma Tuti ceritanya seperti itu. 'Cuma saya waktu itu bela diri, wajar dong saya nggak mau.'," jawab Iti.

Baca Juga : Adelia Pasha Kenang Masa-Masa Bekerja Sebagai Pramugari Lion Air

Iti Sarniti, ibunda Tuti Tursilawati
m.narasi.tv

Iti Sarniti, ibunda Tuti Tursilawati

Sementara itu, dalam acara yang sama Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia, Hariyanto membeberkan kisah yang menimpa Tuti lebih detail.

"Jadi kisah yang tadi diceritakan oleh ibu Iti, itu jadi sekarang proses hukumnya udah selesai apakah sekarang menunggu vonis mati dijalankan?," tanya Najwa.

"Ada beberapa cerita yang mungkin belum diceritakan oleh ibu Iti disini.

Memang situasinya pada saat itu adalah si Tuti adalah membela diri.

Baca Juga : Detik-Detik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Berputar-Putar Sebelum Terdengar Ledakan

Kemudian, ketika si kakek ini dibawa ke rumah sakit, si Tuti keluar.

Tapi ada cerita yang sangat tragis harus kami sampaikan juga di sini.

Si Tuti, dia menghindar dari kakek.

Ketika keluar, dia diterima oleh ada beberapa orang, lima sampai sembilan orang yang berdalih ingin membantu perjalanan mereka sampai di Makkah.

Baca Juga : Tuti Tursilawati Minta Dibawakan Daster Batik dan Camilan Pada Kunjungan Terakhir Ibundanya ke Arab Saudi

Tapi apa yang terjadi di situ? Mohon maaf kami sampaikan, harus diceritakan dengan jujur, ini demi kebaikan semuanya.

Si Tuti ini, dia mengalami pelecehan seksual.

Dan digilir sembilan orang, sampai pagi.

Dan ini yang membuat kami sangat, sangat, prihatin sekali.

Baca Juga : Pengakuan Mantan Pramugari Lion Air yang Pernah Alami Dua Kali Kecelakaan Pesawat

Pada saat itu, kami juga selain membantu kasus hukumnya si Tuti, kami juga mempertanyakan, bagaimana nasib orang-orang sembilan ini yang melecehkan si Tuti, sampai pagi.

Bukan itu saja, tetapi, sembilan orang ini mengantar Tuti sampai Mekkah, barangnya juga diambil.

Ini yang kemudian jadi harapan kami, terkait proses hukum yang ada di Tuti," ujar Hariyanto.

Hariyanto, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia
m.narasi.tv

Hariyanto, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia

"Siapa ini sembilan orang ini, jadi ketika Tuti keluar dari rumah, tiba-tiba ada yang menyergap gitu?," tanya Najwa.

Baca Juga : Belum Resmi Jadi Pramugari, Lion Air JT 610 Jadi Penerbangan Terakhir Putty Fatikha Rani

"Bukan, intinya, Tuti ini ingin melarikan diri, karena saking ketakutan.

Liat kakeknya sudah tertampar di sebuah lantai.

Melarikan diri, ada beberapa orang, orang Arab sana yang berdalih ingin membantu mereka untuk perjalanan ke Mekkah setelah peristiwa itu, dibawa ke rumah kosong, sampai pagi.

Ini kronologis ini disampaikan bukan hanya dari satu sumber.

Tapi dari beberapa pihak sudah memvalidasi soal adanya kejadian pemerkosaan itu," jelas Haryanto.

Baca Juga : Kisah Moedjiono, Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 yang Istrinya Sedang Sakit dan Akan Gelar Ulang Tahun

Dikutip dari Kompas.com, Tuti Tursilawati merupakan tenaga kerja Indonesia asal Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat.

Tuti divonis mati oleh pengadilan di Arab Saudi pada Juni 2011 dengan tuduhan membunuh majikannya.

Nisma Abdullah, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia yang mendampingi kasus itu sejak awal, mengatakan, pembunuhan itu tak disengaja lantaran Tuti membela diri dari upaya pemerkosaan majikannya.

Selama bekerja di rumah majikan itu, menurut Nisma, Tuti kerap mendapat pelecehan seksual hingga pemerkosaan.(*)

Source :YouTube

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x