GridHot.ID - Kontroversi mi instan baru-baru ini tidak hanya membuat mi instan keluar dari "rak" di sebagian besar rumah, tetapi juga membuat banyak mi instan "jauh dari mesin pemindai" di mini market.
Beberapa penggemar setia mi instan mungkin masih terus menikmatinya, namun mayoritas orang kini mulai berhati-hati.
SEGALA KALANGAN SUKA MI INSTAN
Seolah menepis anggapan bahwa mi instan hanya dinikmati kaum-kaum menengah ke bawah saja.
Kemudahan menyiapkan mi instan jadi kelebihan tersendiri.
Untuk bepergian, sepertinya orang Indonesia telah menempatkan makanan cepat saji ini jadi prioritas.
Baca Juga : 5 Fakta Stan Lee Pencipta Superhero Marvel, Salah Satunya Jadi Tentara Saat Perang Dunia II
Bahkan di rumah pun banyak orang yang menyimpan stok bertumpuk di lemari dapur mereka.
Wajar, mi instan ini sering dijadikan pilihan untuk mengganjal perut lapar baik untuk sarapan, makan siang, makan malam, cemilan, teman nonton bola sampai teman ngeronda pun bisa.
Ditambah lagi, cara menikmatinya bisa sesuai selera.
Kurang dimanjakan apalagi kita dengan ini?
Baca Juga : 4 Fakta Postingan Luna Maya Soal 'Makan Teman Lagi Hits'
ORANG INDONESIA DOYAN MI INSTAN
Indonesia merupakan konsumen tertinggi kedua di dunia Mengacu kepada laporan World Instant Noodles Asosiation (WINA).
Ternyata konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2017 saja telah mencapai jumlah mengejutkan yakni 12,62 miliar.
Baca Juga : 11 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Perutmu Nggak Buncit Lagi!
Hal ini berhasil menempatkan Indonesia sebagai konsumen mi instan terbesar kedua di dunia yang melampaui Jepang 5,66 miliar porsi, India 5,42 miliar porsi dan Vietnam 2,06 miliar porsi.
Posisi teratas masih ditempati China dengan jumlah konsumsi sebanyak 38,970 miliar porsi.
Sepertinya masyarakat Asia memang tak bisa lepas dengan mi instan.
SISI GELAP MI INSTAN
Apa yang membuat mi instan begitu buruk?
Karena mie instan ini dibuat agar tahan lebih lama, tentu saja ada proses yang panjang.
Mi instan rendah kandungan nutrisi, tinggi lemak, kalori dan sodium dan dicampur dengan pewarna buatan, pengawet, zat aditif dan perasa.
Baca Juga : Korban Lion Air Jatuh, Tidak Disangka Kata-kata Ini Kata Terakhir untuk Sang Calon Istri Intan Indah Syari
"Dalam kebanyakan kasus monosodium glutamat (MSG) serta hidrokuinon tersier-butil (TBHQ) - pengawet kimia yang berasal dari industri minyak bumi - mungkin ada dalam mi instan untuk meningkatkan rasa dan menjaga ketahanan."
"Meskipun asupan makanan dari unsur-unsur ini diperbolehkan dalam batas, asupan teratur dari mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah," kata Dr Sunil Sharma, dokter umum dan kepala darurat, Madan Mohan Malviya Hopsital, New Delhi.
Tahun lalu, The Washington Post telah melaporkan penelitian dari Korea Selatan yang dilakukan untuk menguji efek mi instan pada kesehatan manusia.
Baca Juga : Maia Estianty: Hinaan Itu Bukan Akhir Dunia, yang Penting Adalah Pembuktianmu di Masa Depan
Menurut penelitian, "Meskipun mie instan adalah makanan yang nyaman dan lezat, mungkin ada peningkatan risiko untuk sindrom metabolik mengingat sodium tinggi, lemak jenuh yang tidak sehat dan beban glikemik," kata Hyun Shin, kandidat doktor di Harvard School of Public Health.
Pada tahun 2013, sekelompok dokter Amerika melakukan eksperimen untuk melihat bagaimana proses pencernaan kita berfungsi saat kita mengomsumsi mi instan.
Dengan bantuan kamera mikro, kamera seukuran pil, para dokter dapat melihat proses mi Instan yang dicerna di layar komputer mereka.
Baca Juga : 5 Adat Pernikahan, Bukti Darah Perawan Hingga Saksi Malam Pertama
Menariknya, terlihat bahwa lambung perlu mencerna beberapa jam untuk benar-benar menghancurkan jenis mi instan.
Para ahli menjelaskan bahwa sifat alami dari mi ini biasanya membuat mereka sulit dicerna.
Dan sebenarnya tidak hanya dalam kasus mi instan, tetapi untuk semua jenis makanan olahan juga beresiko.
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul "Ngeri! Ilmuan Berhasil Mengungkap Sisi Gelap Mi Instan dengan Bukti Ini"