Find Us On Social Media :

Parah! Gara-gara Tak Capai Target Penjualan, Sales Ponsel di Tuban Mengaku Dihukum Makan Garam dan Terasi

Garam

Lalu pergantian SPV lagi oleh Andri Astaman tidak ada hukuman, tapi yang menghukum oleh trainer area di tempat kerja.

"Yang kasih hukuman Jauhar Ali Firdaus selaku trainer area, hukuman macam-macam tapi tidak sekejam Pak Widodo, misal dandan tidak wajar cowok pakai kerudung, pakai lipstik terus ngomong apa di lampu merah gitu," Bebernya.

Ditambahkannya, sekarang di bawah SPV Dwi Prawoto Hadi itu juga diberlakukan hukuman berat juga.

Di antaranya lari 3 km, keliling alun-alun beberapa kali.

Baca Juga : Keseringan Main Ponsel, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner

Bahkan dulu pernah training di Bojonegoro pukul 09.00 WIB, lalu diralat tiba-tiba pukul 08.00 WIB. Sehingga telat satu jam dan disuruh lari 3 km malam hari.

"Yang memberikan Bu Febe Esa selaku head trainer, kalau untuk di area Pak Dwi sama Bu Aulia juga memberlakukan sama kayak gitu, kita disuruh makan jeruk nipis, ngemut terasi, lalu juga makan garam satu sendok," Tegasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo menyatakan, kasus tersebut masih dalam batas pengaduan.

Baca Juga : Diduga Tak Terima Ponselnya Disita, Siswa SMK di Jogja Bersikap Kurang Ajar Menantang Tinju Gurunya di Depan Kelas

Korban sales Oppo dihukum makan garam itu sudah diperiksa juga untuk dimintai keterangan terkait apa yang dialami.