Find Us On Social Media :

Hampir Setengah Abad Terbakar, Kawah Berukuran Raksasa Ini Dijuluki 'Pintu Neraka'

Kawah Darvaza yang dijuluki 'Pintu Neraka'

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Sebuah kawah berukuran raksasa yang terletak di Gurun Karakum, Turkmenistan terus mengobarkan api sejak 40 tahun yang lalu.

Pemandangan menakjubkan sekaligus mengerikan ini tersimpan dalam sebuah dokumentasi dengan menggunakan drone.

Tak heran jika kawah tersebut dijuluki 'Pintu Neraka' oleh orang-orang.

Baca Juga : Pengakuan Eggboy Mark Connolly Usai Timpuk Senator Australia Pakau Telur : 'Muslim Bukan Teroris'

Ya, dialah Kawah Darvaza yang memiliki lebar 69 meter dengan kedalaman 39 meter.

Dilansir dari Kompas.com, kawah ini tercipta saat sebuah rig yang digunakan sekelompok teknisi dari Uni Soviet untuk melakukan eksploasi gas, lalu runtuh dan seketika langsung tercipta kawah raksasa itu.

Karena khawatir gas berbahaya keluar dari tempat itu dan menuju atmosfer, para teknisi pun kemudian membakar kawah baru tersebut.

Baca Juga : Kerja Keras Ngojek dari Subuh Sampai Jam 11 Malam, Driver Ojol Mampu Bangun Rumah Mewah dan Kos-kosan 2 Lantai!

Dengan harapan, api tersebut akan mati dengan sendirinya setelah beberapa pekan.

Namun ternyata, sejak dinyalakan pada tahun 1971 lalu, api itu terus menyala hingga saat ini.

Alih-alih menakuti orang sekitar, keunikan ini justru menarik para wisatawan yang penasaran dan akhirnya datang ke wilayah Derweze, Turkmenistan.

Baca Juga : Gunakan Spermanya Sendiri, Dokter Kesuburan Ini 'Hamili' Pasien-pasiennya Sampai Lahirkan 30 Anak

Kawasan tersebut memang tak banyak memiliki penduduk.

Fotografer bernama Alessandro Begiojoso sempat mengabadikan sederet foto menakjubkan kawah raksasa itu.

Ia mengatakan jika kawah ini menyimpan cerita yang menarik.

Baca Juga : Mulai Temukan Titik Terang, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pemerkosa Bidan Y yang Sebenarnya!

"Kisah kawah ini amat menarik. Kisah ini berasal dari masa Uni Soviet saat para teknisi Rusia mencari gas di tempat ini" kata Alessandro.

"Sebuah kesalahan perhitungan memicu runtuhnya perlatan kerja saat itu dan menciptakan kawah raksasa" lanjutnya.

Pada tahun 2010, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov sempat mengunjungi lokasi kawah berapi tersebut.

Baca Juga : Waspada Pengedaran Narkoba dengan Modus Baru, Sepasang Kekasih Masukkan Barang Haram Itu dalam Minuman Serbuk Kemasan

Ia meminta agar tempat itu ditutup pada tahun 2013.

Presiden Berdimuhamedov juga mendeklarasikan bagian dari gurun Karakum itu menjadi bagian dari taman nasional.

Sementara itu, dilansir dari Tribun Jogja, pada tahun 2014 lalu, seorang penjelajah dari Kanada yang bernama George Kourunis dilaporkan masuk ke dalam dasar kawah.

Baca Juga : Potret Penampakan Kamar Mendiang Nike Ardila yang Tetap Terawat Usai 24 Tahun Kematiannya

Ia ingin mengumpulkan sampel tanah yang ada di dasar lubang untuk mengetahui apakah ada makhluk hidup yang mampu bertahan di lingkungan dengan suhu sangat tinggi.

Dan ternyata, tim berhasil menemukan ada bakteri yang dapat hidup dengan nyaman di dasar kawah. (*)