Kelompok berpakaian hitam-hitam penyebab kericuhan akhirnya berhasil diamankan pihak kepolisian.
Sebelumnya, mereka sempat digelandang di Mapolrestabes Bandung dan digunduli sebagai bentuk pembinaan.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai menuturkan jika polisi menemukan sejumlah senjata tajam, cat semprot, double stick, dan minuman beralkohol.
Baca Juga : Penghargaan untuk Brigadir Teuku Putra Usai Bertugas Jaga Kotak Suara Sambil Gendong Buah Hatinya
"Mereka bukan kelompok buruh, tapi mereka masuk menyusupi untuk melakukan tindakan anarkis di jalan."
"Dan ada beberapa tempat dan TKP yang sudah mereka lakukan perusakan terhadap mobil, sepeda motor maupun pemukulan terhadap masyarakat," tutur Rifai.
Melihat peristiwa ricuh ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut menyebut aksi dari kelompok remaja "baju hitam" tak punya relevansi dilakukan di Indonesia.
Baca Juga : Viral Potret Tukang Bensin Eceran Bermodal Nekat Jajakan Dagangannya di Depan Pintu Masuk SPBU
Dilansir dari Kompas.com (2/5/2019), Ridwan juga menjelaskan bahwa sebenarnya sejarah dari gerakan May Day adalah bentuk perlawanan terhadap negara fasis dan tak punya benang merah untuk dilakukan di negara demokrasi seperti Indonesia.