Find Us On Social Media :

Tanggapi Aksi Anarkis Gerombolan Baju Hitam di Peringatan May Day Bandung, Ridwan Kamil: Pelajar yang Hanya Ikut-ikutan Saja

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara pasca terjadinya aksi ricuh yang mewarnai peringatan May Day di Bandung.

"Kalau kita lihat sejarah gerakan ini kan melawan pemerintah yang fasis, kan istilahnya begitu. Seperti di Spanyol mungkin, dulu mah kan jelas diktator. Sekarang mah kan demokratis, pemimpinnya dipilih, oleh dirinya, oleh rakyat, gitu. Sehingga tidak menemukan relevansinya," ucap Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (2/5/2019).

Karena itu, Emil menilai para remaja yang terlibat dalam aksi tersebut hanya sebatas ikut-ikutan tanpa mengetahui latar belakang dan sejarah pergerakan tersebut.

"Saya kira di era digital seperti ini yang namanya informasi itu kan seliweran dengan susah untuk difilter. Gerakan mereka ini kan sebenarnya meniru lah apa yang ada di internasional yang relevansiya tidak ada," tuturnya.

Baca Juga : Jarang Terekspose Pasca Cerai dengan Ahok, Veronica Tan Kepergok Sibuk Jualan Daging

Ia juga berharap insiden ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak.

Terlebih bagi para orangtua bisa memberikan edukasi lebih soal cara menyampaikan pendapat.

"Kan di hari pendidikan ini ada relevansinya ya bahwa pendidikan itu ada tiga zona. Zona keluarga, zona sekolah dan zona masyarakat. Jadi (kasus ini) penekanan kepada zona pendidikan di keluarga harus dilakukan khususnya terhadap anak, pelajar yang feeling saya sih hanya ikut-ikutan saja," pungkasnya.

Baca Juga : Cabuli Sapi dan Belasan Hewan Peliharaan, 3 Pria Paruh Baya Dijatuhi Hukuman Penjara

Melansir dari Tribun Jabar, kelompok berpakaian serba hitam yang sempat dihalau polisi pada peringatan May Day umumnya mengaku hanya mengikuti ajakan untuk memperingati hari buruh.