Find Us On Social Media :

Pengakuan Mon, Perempuan Indonesia yang di Jual ke China, Ditelanjangi Karena Tak Mau Diajak Berhubungan Badan

Korban kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Mon (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (23/6/2019).

Lantas Mon setuju untuk dinikahkan dengan pria tersebut dengan janji ia bakal dibelikan emas dan dikirimi uang setiap bulan untuk orang tuanya yang tinggal di Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak, Kalbar.

"Saya diimingi-imingi uang, dibelikan emas, dikirimi uang ke orangtua, hidup berkecukupan, diperlakukan baik, bahkan kalau mau pulang ke kampung akan diurus," tutur Mon.

Usai itu Mon dan Hao Tengfei bertunangan.

Baca Juga: Netizen Malaysia Komentari Kabar Krisdayanti Suntik DNA Ikan Salmon: 10 Tahun Lagi Jadi Sushi

"Saat kami tukar cincin itu di tempat rias. Saya juga menerima uang Rp 19 juta. Lalu saya dan si mak comblang itu dibawa ke sebuah rumah dengan membawa surat nikah," katanya.

Anehnya tak ada upacara pernikahan layaknya pasangan suami-istri.

Mon tiba-tiba saja menerima buku nikah dan surat catatan sipil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mempawah pada 12 September 2018.

18 Desember 2018, Mon diboyong suami ke China dan tinggal di sana.

"Saya hanya tahu tinggal di daerah pegunungan," kata Mon.

Baca Juga: Geger Tryout CPNS Serentak di Seluruh Indonesia, BKN Angkat Bicara

Beberapa hari menetap di rumah mertua, Mon disuruh kerja merangkai bunga dari jam 7 pagi hingga 7 malam tanpa upah sekalipun.

"Itu upah kerja saya, tidak dikasih barang Rp 100 perak pun," ujarnya.