Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Menstruasi merupakan proses alami di tubuh wanita yang berlangsung setidaknya sebulan sekali secara rutin.
Wanita biasanya akan merasakan nyeri dan sakit selama masa tersebut.
Itu sebabnya di Indonesia diberikan aturan cuti khusus bagi wanita di hari pertama menstruasi atau haid.
Dikutip dari Kompas.com, aturan tersebut tertera pada UU No.13 Tahun 2003 Pasal 81.
Namun di negara lain seperti India justru melakukan perlakuan yang lain.
Dikutip dari BBC News, wanita India yang bekerja di salah satu perusahan dan ladang tebu di Maharashtra justru diminta melakukan operasi pengangkatan rahim.
Hal tersebut dilakukan agar menstruasi tidak lagi menjadi penghalang para wanita untuk terus bekerja di tempat tersebut.
Banyak warga miskin yang terjebak isu ekonomi menjadi korban kebijakan ini.
Awalnya para kontraktor enggan memperkerjakan wanita untuk memotong tebu karena mengurangi produktivitas mereka di tiap masa menstruasi.
Hingga akhirnya ada sekelompok wanita yang putus asa ingin bekerja di perusahan tersebut dan memutuskan menganggakat rahim mereka demi pekerjaan.
Sampai-sampai ada satu desa yang berisi para wanita tanpa rahim hasil dari kebijakan ini.
Sebagian besar dilakukan para wanita yang menikah muda dan sudah mempunyai anak.
Ditambah lagi kurangya dokter yang memberitahu terkait resiko melakukan pengangkatan rahim.
Padahal, ada resiko yang sangat berbahaya jika melakukan hal tersebut.
Hal tersebut bisa menyebabkan komplikasi parah, nyeri otot dan sendi, rasa pusing yang konstan, hingga pembengkakan ekstrem, pada perempuan-perempuan India.
Tak hanya itu, salah satu perusahaan garmen di India juga memperlakukan hal yang serupa kepada para wanita yang sedang haid.
Dikutip dari Reuters, perusahaan garmen di Tamik Nadu, India akan memberikan para wanita obat-obat ilegal kepada mereka yang sedang merasakan nyeri haid.
Stigma tentang menstruasi ternyata juga terbentus permasalahan mitos dan nilai adat di India.
Baca Juga: Kaget Dapati Potongan Kepala Manusia Terbakar, Warga Banyumas: Tak Pernah Ada Orang di TKP
Para aktivis sudah mencoba menantang permasalahan ini, namun stigma tersebut tetap saja berkembang luas.
Isu terkait masalah menstruasi ini memang masih sangat tabu dibahas di beberapa negara.
Berdasarkan studi dari British Medical Journal, hanya ada 21% perusahaan di Belanda yang mau memberikan cuti kepada karyawannya yang sedang haid.
(*)