Find Us On Social Media :

Gara-gara Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua yang Masih Bocah, 3000 Pelajar di Kabupaten Nduga Tak Bisa Sekolah Akibat Konflik Bersenjata

Konflik Nduga akibatkan lebih dari 3000 siswa tak bisa bersekolah

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Konflik bersenjata di kabupaten Nduga, Papua hingga kini terus terjadi.

Baku tembak yang mewarnai konflik tak jarang melukai, bahkan menewaskan sejumlah orang, dari Personel TNI/Polri, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), hingga warga sipil.

Dampak yang terjadi akibat konflik bersenjata tersebut ternyata sampai pada ranah pendidikan.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Teka-teki TNI, Modus Pengiriman Amunisi dan Narkoba ke KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Berhasil Dibongkar Polisi, Alat Musik Jadi Tamengnya

Dilansir GridHot.ID dari Kompas TV, Rabu (31/7/2019), sejak Desember 2018 hingga Juli 2019, pemerintah Kabupaten Nduga memastikan lebih dari 3.000 siswa SD, SMP, dan SMA di sebelas distrik belum mengikuti kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru.

Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya agar para siswa ini kembali bersekolah dengan membangun sekolah darurat di lokasi pengungsian.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan Mimika, agar ribuan siswa ini bisa mengikuti pendidikan sementara waktu sampai kondisi kembali aman dan mereka kembali ke kampung masing-masing.

"17 sekolah sama sekali belum beroperasi. Jadi, itu semua ada 11 distrik, pendidikan tidak jalan, anak-anak semua ikut mengungsi," ujar Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge.

Baca Juga: Kisah Isah Oti Sana, 7 Tahun Jualan Gorengan Demi Bisa Naik Haji, Namun Harus Meregang Nyawa di Tanah Suci

Diwartakan AntaraNews, Namia Gwijangge merincikan jumlah siswa yang tidak bersekolah sebanyak 3.108 siswa SD, 253 siswa SMP, dan 36 siswa SMA.

Namia Gwinjangge menambahkan tak hanya para siswa yang mengalami ketakutan, guru-guru yang mengajar pun mengalami hal serupa.

Selama ini, kata Namia Gwijangge, para siswa bersekolah di sekolah darurat dengan kondisi yang tidak layak.

Baca Juga: Idap Tumor Otak Stadium 4, Agung Hercules Akui Tak Gengsi Manfaatkan Fasilitas BPJS

Di sisi lain, Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial, harry Hikmat mengatakan anak-anak tersebut harus segera kembali ke sekolah.

"Jangan sampai pendidikan mereka terhambat," kata Harry Hikmat.

Sebelumnya, Namia Gwijangge menyebut ada 39 ribu warga yang mengungsi akibat konflik bersenjata antara aparat TNI Polri dengan KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, pada 25 Februari 2019.

Sebabkan konflik senjata yang hingga kini tak kunjung usai, sosok asli Egianus Kogoya rupanya masih berusia belia.

Baca Juga: Meninggal Sebatang Kara, Pensiunan Kaya Raya Ini Tinggalkan Uang Miliaran Rupiah di Sejumlah Bank

 Hal tersebut dibongkar oleh seorang jurnalis senior di papua yang bernama Victor Mambor.

Mengutip Kompas.com, Victor mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja. Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.

"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor.

(*)