Find Us On Social Media :

Lama Tenang Berkat Ketegasan Susi Pudjiastuti, Laut Indonesia Kini Mulai Kembali Tak Aman, Kapal Nelayan Dibajak di Perairan Aru, Nasib ABK Masih Jadi Pertanyaan

Ilustrasi kapal nelayan

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Prestasi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menumpas aksi pencuri ikan di perairan Indonesia menuai banyak penghargaan, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.

Kesuksesan ini membuat produksi perikanan tangkap meningkat, serta menjadikan perairan Indonesia semakin aman dari waktu ke waktu.

Namun ternyata, ketegasan Susi Pudjiastuti tidak bisa menghalangi aksi pembajakan terhadap kapal nelayan KM Mina Sejati, Sabtu (17/7/2019).

Baca Juga: Salah Satu Tersangka Pemeran Video Vina Garut Terindikasi Kelainan Seksual, Suka Laki-laki dan Juga Perempuan

Dilansir dari Kompas.com, KM Mina Sejati dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan itu.

Kapal dengan ukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal yang mengangkut 30 ABK plus satu nakhoda bernama Ko Awi itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).

Baca Juga: Kisah Haru Pasukan Paskibra Pembawa Baki di Morowali Utara, Tetap Jalankan Tugas Meski Tahan Sakit Lantaran Sepatu Tertembus Paku Sepanjang 7 Centimeter

"Informasi yang kami dapat, kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri," kata Muslimin, Minggu (18/8/2019).

Muslimin menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, sembilan orang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

Dari sembilan orang itu, dua orang di antaranya ditemukan telah meninggal dunia.

Baca Juga: Kesaksian Tetangga Imam Mustofa, Pria Pembacok Polisi Wonokromo Berkedok Jihad, Jadi Tertutup Usai Ikut Pengajian

"Tujuh orang lainnya ditemukan selamat oleh sebuah kapal yang kebetulan posisinya berdekatan dengan KM Mina Sejati," jelas Muslimin seperti dikutip GridHot.ID dari ANTARA.

Di atas kapal, masih ada 18 orang yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya secara pasti.

Terkait insiden itu, Muslimin mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.

"Sejak pagi telah diberangkatkan KRI Lanal dari Dobo menuju lokasi yang dimaksud, namun Kansar Tual saat ini siaga menunggu perkembangan. Kalau ada permintaan untuk evakuasi korban, akan kami berangkatkan tim SAR gabungan dari Tual," tandasnya.

Baca Juga: Curhat Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya, Kesal Sampai Ngomel Karena Sering Tak Dikenali Pemerintah Indonesia Meski Sudah Tembaki Banyak Anggota TNI

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Aru AKPB Adolf Bormasa yang dikonfirmasi dari Ambon membenarkan adanya insiden pembajakan KM Mina Sejati.

"Memang benar terjadi peristiwa tersebut dan masih dalam proses pencarian, jadi bila ada perkembangan terbaru akan kami sampaikan, " ujarnya.

(*)