Find Us On Social Media :

Sosok Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Pangeran Abu Dhabi yang Jauh-jauh Hadiahi Masjid di Solo untuk Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menyambut kedatangan Pangeran Abu Dhabi, Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, di Istana Bogor, Rabu (24/7/2019).

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, kunjungi Indonesia pada akhir Juli 2019.

Kendati demikian, kunjungan Pangeran Abu Dhabi kali ini rupanya tidak hanya menghasilkan kesepakatan bisnis.

Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, dalam kunjungannya itu, Sheikh Mohammed bin Zayed berjanji untuk menghadiahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebuah masjid untuk dibangun di kampung halaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Mengenal Zulaikha, Guru Berparas Cantik yang Sering Terima Surat Cinta dari Murid-muridnya, Kisahnya Viral Usai Diunggah di Media Sosial Twitter

"Ya benar, pembangunan masjid dari UEA sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia," kata Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Munajat, Selasa (20/8/2019).

Pihak istana dan Perwakilan Uni Emirat Arab sudah melakukan survei di Solo bersama Menteri Energi UEA Suhail Al Mazrroui dan Dubes UEA untuk Indonesia Muhammad Abdulla Al Ghfeli.

"Tapi sampai sekarang lokasinya belem diputuskan. Karena tidak mudah, mereka ingin tanahnya berhektar-hektar," kata Munajat.

Ia menyebut, untuk desain dan anggaran masjid akan sepenuhnya ditanggung Pangeran Abu Dhabi.

Baca Juga: Viral Diduga Pernah Masuk TV, Inilah Sosok Mahasiswa PTN di Yogyakarta yang Sebar Foto dan Video Panas dengan Sang Pacar Karena Tak Direstui Orangtua

Pemerintah hanya menyiapkan lahannya. Oleh karenanya, pemerintah akan menghubungi pihak UEA jika sudah menemukan lahan yang luas.

Perihal pembangunan masjid ini juga diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Facebook miliknya pada 14 Agustus 2019.

Luhut mengaku kaget Sheikh Mohammed bin Zayed tiba-tiba mengirimkan seorang menteri senior untuk menindaklanjuti kunjungannya ke Indonesia.

"Menteri yang dikirim ke Jakarta adalah Menteri Enerji Suhail Al Mazrroui dan sejumlah pakar. Salah satu yang mereka inginkan kepastiannya dari Indonesia adalah lokasi untuk pembangunan masjid di kota Surakarta (Solo)," tulis Luhut.

Baca Juga: Pemuda Indonesia Ditangkap Kepolisian Malaysia usai Hancurkan 15 Patung Berhala Menggunakan Pipa, Kerugian Kuil Ditaksir Mencapai Ratusan Juta Rupiah

"Sheikh Mohammed dalam pembicaraan dengan Pak Presiden di Bogor menjanjikan bahwa ia ingin memberi dan membangun sebuah masjid di kota kelahiran Pak Jokowi. Hanya seminggu setelah janji itu, utusan sang pangeran sudah terbang ke Solo untuk meninjau beberapa lokasi yang mungkin bisa dibangun masjid modern," tulis Luhut lagi.

Luhut mengatakan, lokasi yang pasti terkait pembangunan masjid merupakan kewenangan Jokowi untuk menentukannya.

Namun, ia menyebut kecepatan untuk menindaklanjuti dari UAE luar biasa mengagumkan. 

Baca Juga: Sakit Hati Hubungan Tak Direstui, Mahasiswa Yogyakarta Nekat Sebar Video dan Foto Panasnya dengan Pacar, Pelaku Bahkan Kirim Konten Asusila Itu kepada Keluarga Korban

"The Royal Highness ingin laporan dari saya secepat mungkin dan juga secepat mungkin dibangun," kata Luhut.

Lantas siapakah sebenarnya Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan sehingga mampu menghadiahkan Jokowi sebuah masjid di Solo?

Dikutip dari Sosok.ID yang melansir Middle East Eye, Sheikh Mohammed bin Zayed ialah anak ketiga dari Penguasa UEA Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Sedari kecil Sheikh Mohammed bin Zayed sudah diberikan pendidikan terbaik oleh keluarganya.

Baca Juga: Buntut Panjang Video 'Tanah Papua Tanah Israel Kedua', Mendagri akan Lakukan Pemanggilan Kepada Sekda Papua Hery Dosinaen

Ia mendapat pendidikan di sekolah Al Ain dan Abu Dhabi.

Usai menamatkan sekolahnya, Sheikh Mohammed bin Zayed lantas dikirim ke Royal Military Academy Sandhurst, Inggris, untuk mendapat didikan militer disana.

Selesai di Sandhurst, ia kemudian balik lagi ke negaranya untuk menjadi pilot di AU Uni Emirat Arab.

Kariernya kemudian dilanjutkan menjadi Amiri Guard, yakni Penjaga Kepresidenan UEA.

Baca Juga: Demi Persatuan, Gubernur Khofifah Rela Nyanyi Lagu Daerah Papua Usai Minta Maaf Lewat Sambungan Telepon di Surabaya, Lihat Aksinya

Lalu pada tahun 2003, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan secara resmi menunjuknya sebagai putra mahkota Abu Dhabi.

Hal ini dilakukan karena ayahandanya sudah tak mampu lagi menjalankan tugas negara karena faktor kesehatan.

Kini, Sheikh Mohammed bin Zayed sama saja menjadi kepala negara UEA karena semua jalannya pemerintahan negeri Timur Tengah itu berada ditangannya.

Baca Juga: Sempat Viral Uang Tabungan Rp 5,4 Juta Dimakan Rayap, Saat Ditukarkan ke BI Ternyata Jumlahnya Tak Sampai Setengahnya

Disamping menjadi kepala negara, Sheikh Mohammed bin Zayed merangkap sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata UEA.

Lahir pada 11 Maret 1961 (58 tahun) nyatanya nama lengkap Sheikh Mohammed bin Zayed amat panjang.

Nama lengkapnya ialah Mohamed bin Zayed bin Sultan bin Zayed bin Khalifa bin Shakhbout bin Theyab bin Issa bin Nahyan bin Falah bin Yas lahir di Al Ain.

(*)