Find Us On Social Media :

Viral Penggembala Kerbau di Sumatera Tewas Seketika Bersama 19 Hewan Peliharaannya Usai Tersambar Kilat, Mbak You Sebelumnya Sempat Ramal Akan Adanya Badai Petir Luar Biasa di Tahun 2019

Viral Penggembala Kerbau di Sumatera Tewas Seketika Bersama 19 Hewan Peliharaannya Usai Tersambar Kilat, Mbak You Sebelumnya Sempat Ramal Akan Adanya Badai Petir Luar Biasa di Tahun 2019

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Masih ingat tentang ramalan Mbak You tentang bencana yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2019?

Ramalan tersebut diungkap Mbak You pada akhir 2018 lalu.

Melalui akun instagram pribadinya, Mbak You mengungkap berbagai bencana yang akan terjadi.

Baca Juga: Dibayar Mahal Jadi Abdi Negara, Pejabat Kabupaten Mamasa Justru Kompak Tak Masuk Kantor Demi Kondangan ke Anak Bupati Makassar, Kantor Dinas Pariwisata Nyaris Sepi Tak Berpenghuni

Salah satu bencana tersebut adalah badai petir yang nantinya melanda.

Dirinya mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan petir karena Mbak You meramalkan akan ada petir luar biasa melanda di salah satu terawangannya.

"Orang-orang lari ke dataran tinggi, di dataran tinggi ada tanah ambles, longsor. Dan hati-hati dengan petir, petirnya sangat luar biasa ini, " kata Mbak You dalam terawangannya.

Baca Juga: Akan Dilaporkan Aura Kasih, Yan Widjaya Ngaku Khilaf Sebut Sang Artis Pabrik Susu

Petir memang sangat berbahaya karena sulit untuk dihindari dan mematikan.

Dan kini kejadian seseorang yang tersambar petir terjadi di Sumatera Utara.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, seorang penggembala tewas seketika karena disambar petir saat sedang hujan.

Baca Juga: Prada DP Berlinang Air Mata Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ibunda Fera Oktaria: Dia Itu Nangis Puas Sudah Membunuh Anak Saya, Bukan Nangis Menyesal

Bahkan 19 kerbau yang berada di kandangnya juga ikut tewas akibat sambaran tersebut.

Peristiwa ini terjadi di Desa Urutan, Kecamatan Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Senin (19/8/2019) malam.

Kandang tersebut berada di dekat rumah korban.

Baca Juga: Tak Hanya Memiliki Kelainan Seksual, Rayya, Tersangka Pemeran Video Vina Garut Juga Positif HIV dan Menderita Stroke Selama Satu Tahun

Kejadian berawal saat korban akan menyalakan perapian untuk menghilangkan nyamuk di dekat kandang kerbaunya.

Saat itu hujan sudah melanda sejak petang.

Namun tiba-tiba petir menyambar mereka dan menewaskan sang penggembala dengan 19 ekor kerbaunya di kandang.

Baca Juga: Demi Cintanya dengan Sang Pujaan Hati, Seorang Pria Nekat Lakukan Perjalanan Malaysia-Jerman Pakai Mobil Tua Tukang Tahu Demi Lamar Wanita Idamannya

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kapolres Tapteng AKBP Sukamat mengonfirmasi tentang kejadian tersebut.

Bahkan jasad korban sudah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Namun penduduk kesulitan untuk mengubur 19 kerbau yang ada.

Baca Juga: Buntut Kerusuhan Bumi Cendrawasih, Akses Internet di Papua dan Papua Barat Sementara Diblokir Kominfo, Pimpinan OPM Goliath Tabuni: Indonesia Sudah Kehilangan Akal Sehat

Menurut informasi, 19 kerbau tersebut dikuburkan dengan alat berat di satu lubang yang sama.

Petir memang sangat berbahaya dan tak bisa dihindari.

Dikutip dari Kompas.com, peneliti petir dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat mengatakan, petir berbeda dengan listrik di rumah meski sama-sama memiliki arus listrik.

Baca Juga: Tinggal Tulang Dibungkus Kulit, 15 Anjing Great Danes Ditemukan dalam Kondisi Mengerikan, Sang Pemilik Beberkan Alasan di Baliknya yang Ternyata Lebih Memperihatinkan

"Petir berbeda dengan listrik di rumah karena dia tidak sabaran. Arus listrik di rumah kita mau mengantre dalam kabel. Petir tidak. Dia tidak peduli, maunya cepat-cepat sampai ke bumi," terang Syarif saat itu.

Tegangan listrik yang dapat diterima manusia hanya sebatas 20 mili Ampere.

Sedangkan petir mampu membawa tegangan hingga 26.000 Ampere.

Baca Juga: Relakan Harta Duniawi, Denada Berjuang Habis-habisan demi Obati Sang Putri: Materi dan Hidup Anakku Tidak Bisa Dibandingkan

Oleh sebab itu masyarakat disarankan untuk tetap berada di rumah ketika hujan maupun awan petir datang.

Karena kita tidak bisa memprediksi kapan dan dimana petir akan menyambar.

(*)