Find Us On Social Media :

Putra Elvy Sukaesih Disebut Alami Penyakit Mental Skizofrenia, Gangguan Jiwa yang Sering Disalahartikan dengan Kesurupan, Tak Bisa Mengontrol Diri dan Sering Berhalusinasi

Anaknya Masuk Rumah Sakit Jiwa, Elvy Sukaesih Berderai Air Mata: Aku Gak Terima Dia Dibilang Gila

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Haidar yang merupakan putra dari pedangdut senior, Elvy Sukaesih kini sedang menjadi sorotan.

Haidar ditangkap kepolisian setelah mengamuk di warung dekat rumahnya.

Dikutip dari Antara, Haidar yang sudah ditangkap polisi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, Jakarta Timur untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Soroti Orang-orang yang Berebut Foto Selfie di Makam BJ Habibie Sampai Buat Nisan Miring, Anggun C Sasmi: Sudah Saatnya Ada Edukasi Untuk Para 'Generasi Selfie' yang Harus Belajar Menilai Situasi dan Melihat Konteks

"Tadi malam langsung di bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit, setelah dilakukan penangkapan oleh Tim Jatanras Polda Metro," kata Kasat Reskrim Polresta Jakarta Timur, AKBP l Hery Purnomo.

Haidar terlibat pertikaian dengan salah satu pemilik warung di Jalan Usaha Cawang, Jakarta Timur saat permintaannya untuk mengutang rokok ditolak.

Melansir dari Kompas, Junaedi menjadi korban amukan Haidar saat terakhir kali meminta tiga bungkus rokok filter ke warungnya pada Kamis pukul 19.30 WIB.

Baca Juga: Bersama Ahmad Dhani Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Dewan, Mulan Jameela Tak Masuk Daftar 13 Artis Ibu Kota yang Lolos Jadi Anggota Legislatif

"Saya jadi sasaran kemarahan HR. Dia ngamuk bawa samurai dan ngelempar saya dengan pecahan kaca," katanya.

Saat ini, pihak keluarga mengkonfirmasi jika Haidar memang mengalami gangguan mental bernama skizofrenia.

Skizofrenia merupakan gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan dan berperilaku baik.

Baca Juga: Datang Bergerombol Ikut Unjuk Rasa Revisi UU KPK, Seorang Bocah 15 Tahun Ngaku Dibayar Rp 50 Ribu Untuk Ikut Ramaikan Demo : Saya Cuma Diajak Orang Dewasa

Gejala penyakit yang diidap Haidar ditandai dengan pemikiran atau khayalan, kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat.

Dikutip Gridhot dari Halodoc, Skizofrenia sendiri merupakan salah satu dari Psikosis atau penyakit mental.

Penderitanya biasanya mengalami halusinasi, melihat sesuatu bayangan, mendengar hal-hal yang tidak didengar orang lain, dan tidak dapat mengontrol diri sendiri ketika kambuh.

Baca Juga: Multitalenta, Abang Ojol Ini Tak Hanya Bisa Narik Penumpang, Tapi Juga Kerjakan PR Matematika, Bakatnya Jadi Viral Usai Dibagikan di Sosial Media

Melihat ciri-ciri tersebut, seakan Skizofrenia tidak ada bedanya dengan kesurupan hantu yang biasa ditemui di tiap sudut Indonesia.

Mereka memiliki persepsi kuat atas suatu peristiwa yang dilihat atau didengar tetapi sebenarnya tidak ada.

Kesurupan sendiri menurut ilmiah hanyalah gejala dari penyakit mental atau psikosis.

Baca Juga: Multitalenta, Abang Ojol Ini Tak Hanya Bisa Narik Penumpang, Tapi Juga Kerjakan PR Matematika, Bakatnya Jadi Viral Usai Dibagikan di Sosial Media

Penyakit mental seperti Skizofrenia hingga saat ini tidak diketahui pasti penyebab utamanya.

Namun, beberapa hal disinyalir menjadi penyebab munculnya penyakit ini, di antaranya pola tidur yang kacau, konsumsi alkohol atau obat terlarang, serta trauma akibat kehilangan orang yang dicintai seperti orang tua dan pasangan.

Psikosis juga disinyalir muncul akibat beberapa kondisi yang mengganggu fungsi otak seperti penyakit parkinson, penyakit Huntington, tumor atau kista, stroke, epilepsi, Alzheimer, atau infeksi yang dapat menyerang otak seperti HIV dan sifilis.

Baca Juga: 7 Tahun Masuk DPO Pemerintah Indonesia, Demiron Wenda, Dedengkot KKB Pimpinan Puron Wenda Akhirnya Cium Bendera Merah Putih

Gejala yang muncul juga berbeda-beda di tiap individunya.

Namun yang pasti gejala utama dari Skizofrenia dan penyakit mental lainnya adalah penderita mengalami delusi dan halusinasi.

Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit mental ini.

Baca Juga: Datang Melayat, Presiden Pertama Timor Leste, Xanana Gusmao Bawa 2 Pucuk Surat untuk Keluarga BJ Habibie, Bukti Persahabatan yang Tak Lekang Zaman

Namun Skizofrenia masih bisa dikontrol dan mendapatkan treatment khusus agar penderita bisa hidup normal sebagaimana mestinya.

Seperti contohnya terpai perilaku kognitif yang merupakan terapi bicara saat konselor berfokus untuk membantu pasien memahami perilaku mereka.

Para konselor juga akan mengajarkan para penderita untuk menangani masalah dengan lebih baik.

Baca Juga: Miris! Terpanggang di Tengah Panasnya Kebakaran Hutan, Hewan Predator Raksasa Belantara Dayak Ini Ditemukan dalam Kondisi Gosong

Ada pula beberapa obat yang bisa mengendalikan gejala penyakit Skizofrenia seperti obat antipsikotik.

Obat ini akan bekerja dengan cara memblokir reseptor D2 serta 5-HT2A, reseptor serotonin. Hal ini terbukti efektif, namun bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti meningkatkan risiko pergerakan otot tanpa disadari pasien dan diabetes tipe 2.

Obat-obat itu bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kelainan lipid. Penting untuk dicatat bahwa obat ini hanya mengobati gejala psikosis.

(*)